Tangis Kakak Pramugari NAM Air Asal Tangsel Berharap Adik Bontotnya Segera Ditemukan

Kabar Isti menjadi korban Sriwijaya Air SJY182, membuat keluarga terpukul. Seluruh keluarga Isti terus mencari tahu, apakah Isti ikut dalam penerbangan tersebut atau tidak.
Takdir berkata lain, Isti ternyata ikut dalam perjalanan tersebut.
Di rumah orangtua Isti di Perumahan Reni Jaya, Jalan Sumatra 9, Blok K3/11, Kelurahan Pondok Benda, Pamulang, Tangsel pun, seluruh keluarga sudah berkumpul untuk mendoakan agar Isti segera ditemukan.
Kakak kandung Isti, Irfan Defrizon (37) hanya berharap adik bontotnya bisa ditemukan secepatnya dan bisa dikebumikan secara layak.
"Kalau selamat ya, wallahu'alam, saya berharap jasadnya ditemukan biar bisa nyekar, bisa ngeliat kuburannya, bisa jengukin kalau suatu waktu bisa ziarah. Jangan sampai enggak ditemukan jasadnya, kalau masalah selamat sih sudah pasrah lah, ikhlaskan saja," tandas Irfan saat disambangi Kantor Berita RMOL Banten, Minggu (10/1).
Irfan pertama kali mendengar berita adanya pesawat Sriwijaya Air jatuh, hanya berharap itu bukan adiknya yang sedang bertugas.
Namun, menjelang Magrib, telepon genggamnya berdering ada panggilan masuk dari kakak pertamanya yang mengabarkan jika Isti berada di pesawat tersebut.
"Abis bangun tidur siang, bangun ngeliat berita Sriwijaya Air hilang dan lepas kontak, saya langsung kepikiran adik saya saja, mudah-mudahan bukan adik saya yang di dalam. Ternyata sekitar jam 5 sore, abang saya ngabarin bahwa adik saya ada di dalam Sriwijaya yang jatuh dikasih tahu dari suaminya," paparnya.
Mendengar kabar itu, orangtua dan sang kakak langsung menghubungi telepon genggam milik Isti dengan harapan anak ketiga dari tiga bersaudara itu bukan menjadi korban.
"Langsung di telpon, enggak bisa. Kita berdoa aja, semoga bukan Isti di dalam pesawat. Ternyata abang saya sampai sekitar Maghrib ngabarin ke orangtua, kita berdoa saja semoga selamat. Tunggu sampai malam, enggak ada berita, ya udah ikhlaskan saja yang penting jasadnya diketemukan. Harapanya itu aja," harap Irfan yang tak kuasa menahan tangis membayangkan adik bontotnya.
Dari pantauan Kantor Berita RMOL Banten, kediaman Isti di Jalan Sumatra 9 Blok K3/11, Kelurahan Pondok Benda, Pamulang, Tangsel sudah ramai akan sanak keluarga.
Kursi-kursi pun, telah tertata di halaman rumah Isti. Bahkan, kerabat hingga tetangga turut berdatangan untuk mendatangi rumah kediaman Isti dan menanyakan kabar serta mendoakan agar segera ditemukan.
Dari penuturan keluarga, orangtua Isti sedang menuju Bandara Soekarno Hatta untuk disambil sampe DNA, yang nantinya akan dicocokan oleh tim DVI Mabes Polri. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/35rAoVv
via gqrds
0 Response to "Tangis Kakak Pramugari NAM Air Asal Tangsel Berharap Adik Bontotnya Segera Ditemukan"
Posting Komentar