Koalisi Banten Menggugat: Penanganan Buruk, WH-Andika Gagal Tangani Covid-19

RMOLBANTEN. Sejumlah mahasiswa yang terhimpun dalam Koalisi Banten Menggugat menggelar aksi demonstrasi di depan Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Jl. Syekh Moh. Nawawi Al Bantani No. 1, Sukajaya, Kecamatan Curug, Kota Serang, Kamis (11/2).

Dalam aksinya mereka menuding Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Wahidin Halim-Andika Hazrumy telah gagal dalam menangani pandemi covid-19.

Koodinator Aksi, Fikri Maswandi mengatakan, penanganan covid-19 di Banten sangat buruk. Sehingga banyak rakyat menjadi korban atas kegagapan pemerintah yang tidak mampu menekan sebaran covid-19.

"Dikala pandemi ini rakyat masih terpuntang panting, rakyat banten sudah lelah dan menderita, Gubernur Banten dan wakilnya malah asik menyantap APBD 2021," ujar Fikri.

Menurut Fikri, APDB 2021 nilainya fantastis hingga mencapai Rp16,15 Triliun dengan rincian belanja operasional Rp7,641 Triliun, belanja Modal Rp 5,537 Triliun, belanja tak terduga (BTT) sebesar Rp 74,6 Miliar, dan belanja transfer sebesar Rp 2,751 Triliun.

"Biaya ini diperuntukan untuk membayar para pejabat dan pegawai dilingkungan pemerintahan Banten, bukan berempati dengan kondisi rakyat justru malah mengeruk habis APBD 2021 untuk kepentingan para pejabat," katanya.

Selain itu, Fikri juga menuding kinerja pemerintahan WH-Andika sudah tidak relevan dengan visi misi mereka yang selalu digembar gemborkan pada saat kampanye. Hingga kini persoalan pengangguran, pendidikan, kesehatan, kemiskinan masih timpang.

Berdasarkan rilis BPS Jelas Fikri, tingkat pengagguran terbuka (TPT) di Banten tiga kali berturut-turut nomor satu se-Indonesia mulai dari 2018, 2019, hingga 2020."Banyak ketimpangan yang terjadi, WH-Andika tidak mempunyai arah dan tujuan memimpin Banten," kata Fikri.

"Ini adalah simbol, Pemprov Banten tidak pernah menghasilkan trac record yang positif, banten terus terusan mengalami kenaikan angkatan kerja sampai dengan Agustus 2020 sebesar 661 Ribu orang menganggur," sambungnya.

Tak cukup disitu masih Fikri, problematikan kemiskinan tidak pernah bisa dituntaskan oleh WH-Andika, Dia berujar, pada Maret 2020 kemiskinan mencapai 5,92 persen atau sebanyak 775.990 orang.

Terlepas dari itu, kata dia, pandemi terus memperparah seluruh aspek termasuk dunia pendidikan hampir setahun aktivitas KBM tatap muka ditiadakan diganti dengan Online. Untuk itu, pihaknya mendorong pemeritnah untuk memfasilitasi sarana prasarana pendidikan selama pandemi.

"Bangun infrastruktur internet terutama di pelosok Banten, lalu berikan kuota gratis serta alat pembelajaran daring kepada siswa," ungkapnya.

Persoalan lain lanjut dia, WH-Andika harus memegang komitmen untuk terus membernatas korupsi jangaj sampai APBD 2021 dikorupsi oleh pejabat pejabat pemerintahan Banten.

"Jangan sampai uang yang seharusnya untuk masyarakat dimakan habis oleh orang-orang yang mementingkan dirinya dan kelompoknya," pungkas Fikri. [ars]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/3pd58At
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Koalisi Banten Menggugat: Penanganan Buruk, WH-Andika Gagal Tangani Covid-19"

Posting Komentar