Krisis Ditangani Amatiran, Fakta Dikacaukan Buzzer, Kelihatan Tondo-tondo TKO!

RMOLBANTEN Bagi ekonom senior DR. Rizal Ramli, rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 mengalami minus (-) 2,07 persen bukan hal yang mengherankan.

Bahkan kata RR panggilan pendek Rizal Ramli, ekonomi bisa terjun bebas karena penyelesaian masalah dilakukan tidak berdasarkan oleh ilmu pengetahuan.

"Tapi berdasarkan 'hearsay' (kata si ini si itu),” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Minggu (7/2).

Pengamatannya, pemerintah menangani krisis akibat pandemi Covid-19 secara coba-coba. Pihak yang tidak memiliki pengamalan menghadapi krisis justru dipertahankan.

Sementara kritik yang masuk dari pihak profesional, justru ditanggapi dengan menggunakan pasukan buzzer di media sosial.

"Krisis ekonomi ditangani secara coba-coba, amatiran oleh pelaku skandal keuangan, yang tidak punya track record 'turn-around’. ++ fakta2 dikacaukan oleh buzzeRP. Yo ambyar,” tulisnya.

Selama memimpin Presiden Joko Widodo tidak konsisten dalam menjalankan visi dan misi. Yang ada, visi misi sebatas dijadikan alat kampanye.

Tidak mengherankan jika kemudian penunjukan jajaran kabinet dilakukan sebatas bagi-bagi kekuasaan dan kesempatan.

"Sangat gemuk, tidak effisien tidak effektif. Belum lagi banyak yg napsu KKN-nya serem. Yo visi misi buyaar. Kelihatan tondo2 TKO,” tutup Rizal Ramli. [dzk]



from RMOLBanten.com https://ift.tt/2OdyCS2
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Krisis Ditangani Amatiran, Fakta Dikacaukan Buzzer, Kelihatan Tondo-tondo TKO!"

Posting Komentar