Direktur IPO: Pembentukan Poros Islam Tidak Ubahnya Menggali Kubur Sendiri

RMOLBANTEN Selain ruang bagi pemilih yang terbatas, upaya pembentukan Poros Islam dalam Pilpres 2024 juga miliki potensi kekalahan yang lebih besar.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, Rabu (21/4)

Upaya pembentukan poros Islam dalam Pilpres 2024 yang akan diisi oleh PPP, PKS, dan PKB dinilai tidak lagi relevan secara politik.

"Mereka akan kesulitan meraup pemilih muslim rasional, sekaligus akan dijauhi pemilih nasionalis," terang Dedi.

Jebolan Universitas Telkom ini menilai pembentukan poros Islam justru akan meningkatkan sentimen identitas agama dalam koalisi. Hal itu justru cenderung menyulitkan parpol dalam berkembang.

"Dengan kondisi itu, membangun poros parpol berazas Islam hanya upaya mengubur diri sendiri. Kecuali, mereka hidup di era Pemilu 1950-an, mungkin poros Islam sedang menjadi trend," tuturnya.

Utuk menentukan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung oleh poros Islam juga akan sangat sulit dan terjadi tarik menarik kepentingan yang panjang.

"Sejauh ini dalam amatan IPO, Ahmad Saikhu dari PKS yang miliki tokoh menonjol dari sisi elektabilitas dan PKB Muhaimin Iskandar. Dan dua tokoh ini belum tentu diterima mitra lainnya jika tetap membangun poros Islam. Tokoh di luar mereka justru lebih potensial," pungkas Dedi dilansir dari Kantor Berita Politik RMOLID. [dzk]



from RMOLBanten.com https://ift.tt/3dz5TRI
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Direktur IPO: Pembentukan Poros Islam Tidak Ubahnya Menggali Kubur Sendiri"

Posting Komentar