Ketum IKALUIN: Semangat Pembaharuan Islam Moderat Jangan Hilang Dari UIN Jakarta
RMOLBANTEN Ikatan Alumni UIN (IKALUIN) Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2020-2024 kepengurusan nya resmi dilantik hari ini, Sabtu (22/5).
Pelantikan bertempat di Auditorium Utama Harun Nasution, Kampus UIN Jakarta.
Ketua IKALUIN Jakarta Tb. Ace Hasan Syadzily mengatakan, tepat 20 Mei 2021, UIN-IAIN-ADIA telah berusia 64 tahun.
Usia yang panjang bagi sebuah perguruan tinggi Islam di Indonesia.
UIN Jakarta dengan usia yang panjang itu telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan keilmuan dan keislaman di negara ini.
Perjalanan panjang kampus UIN Jakarta ini ditandai dengan telah dihasilkannya lulusan kesarjanaan yang kiprahnya telah diakui di masyarakat.
"Kampus kita telah bertransformasi menjadi kampus yang diperhitungkan baik secara nasional maupun internasional, karena para alumni-alumninya telah menjalankan peran-peran strategis, terutama kontribusinya dalam menentukan arah ke-Islam-an dan ke-Indonesia-an dalam lanskap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," terang Ace.
Plt DPD Golkar Provinsi Jawa Barat jni memhyampaikan bahwa jumlah alumni ADIA-IAIN-UIN Jakarta sangat banyak. Setiap tahun saja UIN Jakarta rata-rata mewisuda 4000 wisudawan.
Banyak potensi Alumni UIN Jakarta yang masih berserakan dan belum terorganisir dengan baik. Mereka telah menjadi cendekiawan muslim terkemuka, pejabat publik, politisi, guru, dosen, pendidik, pendamping masyarakat, artis, seniman, dan profesi lainnya.
Yang membedakan antara alumni UIN Jakarta dengan Perguruan Tinggi lainnya yaitu, jelas, bahwa kita merupakan produk pendidikan tinggi dengan identitas Ke-Islam-annyaâ.
"Kita adalah produk dari integrasi antara keilmuan dankeislaman sekaligus," terang Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu.
Mantan Ketua Presma IAIN Jakarta ini menyebut , saat di bangku kuliah dulu, saat menjadi mahasiwa diajarkan untuk berpikir rasional, logik, kritis, dan obyektif sebagaimana watak dasar dari ilmu pengetahuan itu.
Mahasiswa UIN Jakarta kata Ace diajarkan tentang pentingnya menjadikan nilai dan etika ke-Islam-an sebagai basis dan fondasi moral kehidupan. Menjunjung tinggi universalisme kemanusiaan, keterbukaan dalam berpikir, menghargai perbedaan, menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan untuk membangun peradaban bangsa ini.
"Kami semua merasa bangga menjadi Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta karena di kampus inilah kita mendapatkan ilmu, pergulatan pemikiran, pembentukan karakter kepemimpinan dan idealisme," kata Ace.
Saat ini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah bertransformasi menjadi universitas dengan studi yang tidak hanya mempelajari studi-studi ke-Islam-an, namun juga telah merambah pada studi-studi sosial, politik, ekonomi, sains dan teknologi, termasuk kedokteran.
Ace menaruh jarapan kepada Ibu Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan seluruh civitas akademika UIN Jakarta.
"Tetaplah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah bertransformasi menjadi kampus modern dan mengajarkan ilmu-ilmu umumâ, tidak kehilangan elan vital semangat pembaharuan Islamnya yang moderat," katanya.
Ace mengatakan, meningkatkan kemampuan akademik dan keilmuan di bidang science merupakan kebutuhan dan keniscayaan yang harus dipenuhi di era 4.0 saat ini. Namun mahasiswa UIN Jakarta tidak boleh kehilangan akar historis-kulturalnya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki sejarah panjang sebagai kampus pembaharuan Islam di Indonesia yang dari rahimnya selalu lahir cendikiawan muslim Indonesia terkemuka.
Pada titik inilah, keberadaan IKALUIN Jakarta sangatlah penting sebagai wadah bagi para alumni untuk bersilaturahmi, berinteraksi, berbagi pengalaman, saling belajar, bertukar pikiran dan saling bekerjasama, tentang berbagai hal,terutama peran-peran alumni sesuai dengan kiprahnya masing-masing serta saling mendukung antara satu dengan yang lainnya tanpa lagi mempersoalkan latar belakang organisasinya.
"IKALUIN Jakarta adalah milik kita bersama," kata Ace.
Hadir dalam acara pelantikan secara virtual antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan juga Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas . Bertempat di Auditoriun Harun
Selain itu, Amany Lubis (Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Tb. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si (Ketua Umum IKALUIN/Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI), Euis Amalia (Waketum IKALUIN/Gurubesar FEB UIN Jakarta), Ahmad Najib Burhani (Waketum IKALUIN/LIPI), Asrorun Niam Sholeh (Waketum IKALUIN/Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI), dan Agus Syabarruddin (Direktur Bank Banten). [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3vfowRk
via gqrds
Pelantikan bertempat di Auditorium Utama Harun Nasution, Kampus UIN Jakarta.
Ketua IKALUIN Jakarta Tb. Ace Hasan Syadzily mengatakan, tepat 20 Mei 2021, UIN-IAIN-ADIA telah berusia 64 tahun.
Usia yang panjang bagi sebuah perguruan tinggi Islam di Indonesia.
UIN Jakarta dengan usia yang panjang itu telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan keilmuan dan keislaman di negara ini.
Perjalanan panjang kampus UIN Jakarta ini ditandai dengan telah dihasilkannya lulusan kesarjanaan yang kiprahnya telah diakui di masyarakat.
"Kampus kita telah bertransformasi menjadi kampus yang diperhitungkan baik secara nasional maupun internasional, karena para alumni-alumninya telah menjalankan peran-peran strategis, terutama kontribusinya dalam menentukan arah ke-Islam-an dan ke-Indonesia-an dalam lanskap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," terang Ace.
Plt DPD Golkar Provinsi Jawa Barat jni memhyampaikan bahwa jumlah alumni ADIA-IAIN-UIN Jakarta sangat banyak. Setiap tahun saja UIN Jakarta rata-rata mewisuda 4000 wisudawan.
Banyak potensi Alumni UIN Jakarta yang masih berserakan dan belum terorganisir dengan baik. Mereka telah menjadi cendekiawan muslim terkemuka, pejabat publik, politisi, guru, dosen, pendidik, pendamping masyarakat, artis, seniman, dan profesi lainnya.
Yang membedakan antara alumni UIN Jakarta dengan Perguruan Tinggi lainnya yaitu, jelas, bahwa kita merupakan produk pendidikan tinggi dengan identitas Ke-Islam-annyaâ.
"Kita adalah produk dari integrasi antara keilmuan dankeislaman sekaligus," terang Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu.
Mantan Ketua Presma IAIN Jakarta ini menyebut , saat di bangku kuliah dulu, saat menjadi mahasiwa diajarkan untuk berpikir rasional, logik, kritis, dan obyektif sebagaimana watak dasar dari ilmu pengetahuan itu.
Mahasiswa UIN Jakarta kata Ace diajarkan tentang pentingnya menjadikan nilai dan etika ke-Islam-an sebagai basis dan fondasi moral kehidupan. Menjunjung tinggi universalisme kemanusiaan, keterbukaan dalam berpikir, menghargai perbedaan, menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan untuk membangun peradaban bangsa ini.
"Kami semua merasa bangga menjadi Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta karena di kampus inilah kita mendapatkan ilmu, pergulatan pemikiran, pembentukan karakter kepemimpinan dan idealisme," kata Ace.
Saat ini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah bertransformasi menjadi universitas dengan studi yang tidak hanya mempelajari studi-studi ke-Islam-an, namun juga telah merambah pada studi-studi sosial, politik, ekonomi, sains dan teknologi, termasuk kedokteran.
Ace menaruh jarapan kepada Ibu Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan seluruh civitas akademika UIN Jakarta.
"Tetaplah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah bertransformasi menjadi kampus modern dan mengajarkan ilmu-ilmu umumâ, tidak kehilangan elan vital semangat pembaharuan Islamnya yang moderat," katanya.
Ace mengatakan, meningkatkan kemampuan akademik dan keilmuan di bidang science merupakan kebutuhan dan keniscayaan yang harus dipenuhi di era 4.0 saat ini. Namun mahasiswa UIN Jakarta tidak boleh kehilangan akar historis-kulturalnya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki sejarah panjang sebagai kampus pembaharuan Islam di Indonesia yang dari rahimnya selalu lahir cendikiawan muslim Indonesia terkemuka.
Pada titik inilah, keberadaan IKALUIN Jakarta sangatlah penting sebagai wadah bagi para alumni untuk bersilaturahmi, berinteraksi, berbagi pengalaman, saling belajar, bertukar pikiran dan saling bekerjasama, tentang berbagai hal,terutama peran-peran alumni sesuai dengan kiprahnya masing-masing serta saling mendukung antara satu dengan yang lainnya tanpa lagi mempersoalkan latar belakang organisasinya.
"IKALUIN Jakarta adalah milik kita bersama," kata Ace.
Hadir dalam acara pelantikan secara virtual antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan juga Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas . Bertempat di Auditoriun Harun
Selain itu, Amany Lubis (Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Tb. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si (Ketua Umum IKALUIN/Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI), Euis Amalia (Waketum IKALUIN/Gurubesar FEB UIN Jakarta), Ahmad Najib Burhani (Waketum IKALUIN/LIPI), Asrorun Niam Sholeh (Waketum IKALUIN/Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI), dan Agus Syabarruddin (Direktur Bank Banten). [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3vfowRk
via gqrds
0 Response to "Ketum IKALUIN: Semangat Pembaharuan Islam Moderat Jangan Hilang Dari UIN Jakarta"
Posting Komentar