Pemalak Pedagang Di Pondok Aren Tangsel Diringkus Polisi
RMOLBANTEN Polsek Pondok Aren, berhasil meringkus satu pria diduga preman yang melakukan aksi pemalakan ke para pedagang di Jalan Ceger Raya, Pondok Aren, Tangsel pada Minggu (20/6) dini hari.
Aksi penangkapan ini, buntut dari warga Ceger Raya yang membuat surat yang ditujukan ke Polsek Pondok Aren atas tindakan aksi premanisme.
Hal itu dikatakan, Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren, Iptu Rony Setiawan saat dikonfirmasi, Senin (21/6).
"Kita sudah melakukan pengamanan satu orang inisial N yang melakukan tindak premanisme di Ceger Raya. Ditangkapnya (Minggu) tengah malam," kata Rony.
Saat diamankan, N mengakui perbuatannya dan hasil uang yang didapat dari hasil pemalakan digunakan untuk pesta miras.
"Motifnya memalak pedagang buat kebutuhan dia dan kesenangan dirinya saja (mabuk-mabukan). Dia memang tidak bekerja. Kita masih dalami terus," ungkapnya.
Lanjut Rony, dengan ditangkapnya satu pelaku pemalakan, jajaran Polsek Pondok Aren akan terus melakukan penyelidikan mengenai aksi premanisme yang meresahkan pedagang dan masyarakat setempat.
"Kita akan kembangkan siapa saja yang melakukan tindak premanisme di Ceger Raya," papar Rony.
Sebelumnya diberitakan, salah seorang pedagang Erni (35), mengaku, kerap didatangi preman untuk meminta jatah bulanan.
"Kalau mereka minta uang seringnya gerombolan, 5 sampai 7 orang. Saya kasihnya Rp 20 ribu setiap bulan, enggak pernah lebih," kata Asma, Sabtu (19/6).
Asma yang sudah berdagang cukup lama di Jalan Ceger, selalu resah dihantui aksi para preman. Apalagi di masa pandemi covid-19, daganganya tak seramai seperti sebelum covid-19.
Bahkan, saking kesalnya. Asma pernah meneriaki kawanan preman dengan teriakan maling sembari melemparkan termos dagangannya.
Hal itu dikarenakan, para preman tak diberikan uang setoran yang cukup banyak olehnya.
"Saya pernah termos nasi dibanting sama mereka (preman) jadi rusak. Gara-garanya tidak saya berikan uang yang mereka minta jumlahnya besar. Saya tidak kasih mereka malah merusak," ungkapnya.
"Mereka (preman) waktu itu mintanya malam-malam. Saya lempar saja termos nasi ke jalanan supaya kena mereka. Saya juga teriak maling. Mereka langsung kabur," tambah Asma. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3gLFVfv
via gqrds
Aksi penangkapan ini, buntut dari warga Ceger Raya yang membuat surat yang ditujukan ke Polsek Pondok Aren atas tindakan aksi premanisme.
Hal itu dikatakan, Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren, Iptu Rony Setiawan saat dikonfirmasi, Senin (21/6).
"Kita sudah melakukan pengamanan satu orang inisial N yang melakukan tindak premanisme di Ceger Raya. Ditangkapnya (Minggu) tengah malam," kata Rony.
Saat diamankan, N mengakui perbuatannya dan hasil uang yang didapat dari hasil pemalakan digunakan untuk pesta miras.
"Motifnya memalak pedagang buat kebutuhan dia dan kesenangan dirinya saja (mabuk-mabukan). Dia memang tidak bekerja. Kita masih dalami terus," ungkapnya.
Lanjut Rony, dengan ditangkapnya satu pelaku pemalakan, jajaran Polsek Pondok Aren akan terus melakukan penyelidikan mengenai aksi premanisme yang meresahkan pedagang dan masyarakat setempat.
"Kita akan kembangkan siapa saja yang melakukan tindak premanisme di Ceger Raya," papar Rony.
Sebelumnya diberitakan, salah seorang pedagang Erni (35), mengaku, kerap didatangi preman untuk meminta jatah bulanan.
"Kalau mereka minta uang seringnya gerombolan, 5 sampai 7 orang. Saya kasihnya Rp 20 ribu setiap bulan, enggak pernah lebih," kata Asma, Sabtu (19/6).
Asma yang sudah berdagang cukup lama di Jalan Ceger, selalu resah dihantui aksi para preman. Apalagi di masa pandemi covid-19, daganganya tak seramai seperti sebelum covid-19.
Bahkan, saking kesalnya. Asma pernah meneriaki kawanan preman dengan teriakan maling sembari melemparkan termos dagangannya.
Hal itu dikarenakan, para preman tak diberikan uang setoran yang cukup banyak olehnya.
"Saya pernah termos nasi dibanting sama mereka (preman) jadi rusak. Gara-garanya tidak saya berikan uang yang mereka minta jumlahnya besar. Saya tidak kasih mereka malah merusak," ungkapnya.
"Mereka (preman) waktu itu mintanya malam-malam. Saya lempar saja termos nasi ke jalanan supaya kena mereka. Saya juga teriak maling. Mereka langsung kabur," tambah Asma. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3gLFVfv
via gqrds
0 Response to "Pemalak Pedagang Di Pondok Aren Tangsel Diringkus Polisi"
Posting Komentar