PPKM Tidak Efektif, Gubernur WH Pertimbangkan Lockdown!
RMOLBANTEN Pemprov Banten lagi mempertimangkan pemberlakuan lockdown atau karantina wilayah usai kasus Covid-19 mengalami lonjakan dalam sepekan terakhir.
Hal itu disampaikan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), Selasa (22/6).
Menurut WH, dirinnya menilai selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) hingga Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro berjalan tidak efektif. Persoalannya, karena mobilitas warga cukup tinggi tidak terkendali keluar masuk daerah.
"Yah, harus (ada pengetatan) tapi kita tetap minta petunjuk lockdown (ke pemerintah pusat) apakah PSBB, atau PPKM. Tapi PPKM engga efektif, itu kan buktinya orang bolak-balik," ujar WH kepada wartawan di Serang, Selasa (22/6).
Menurut WH, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan mulai kendur sehingga wajar terjadi peningkatan kasus corona.
"Menurunya kesadaran masyarakat, karena mungkin terjadi kejenuhan. Orang keluar masuk, pulang mudik diam-diam, pulang dari sana (kampung halaman) bahwa penyakit Covid-19," katanya.
Selain itu, dikatakan WH, pusat perbelanjaan, pasar-pasar baik modern maupun tradisional hingga kegiatan pernikahan mulai longgar tidak diperketat dengan protokol kesehatan.
"Acara-acara pernikahan, perkwainan juga bebas, ada dangdutan segala," terang WH.
Sejauh ini, sambung WH, angka bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di seluruh rumah sakit di Banten sudah mencapai 80 persen.
"80 persen sekarang yah, kalau ada lonjakan enggak sanggup nahan, bahkan sekarang rumah sakit di Kota Tangerang sudah 90 persen lebih. Sudah susah (nampung pasien covid-19)," jelas WH.
Atas kondisi itu, WH juga telah berupaya untuk mempercepat vaksinasi baik ke kelompok pengusaha, lansia, hingga pelayanan publik.
"Vaksinasi terus, tapi memang terbatas, kita sudah 600 ribuan vaksin. Masih kurang jauh dari target 3 juta," pungkasnya. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/35Il8Dq
via gqrds
Hal itu disampaikan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), Selasa (22/6).
Menurut WH, dirinnya menilai selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) hingga Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro berjalan tidak efektif. Persoalannya, karena mobilitas warga cukup tinggi tidak terkendali keluar masuk daerah.
"Yah, harus (ada pengetatan) tapi kita tetap minta petunjuk lockdown (ke pemerintah pusat) apakah PSBB, atau PPKM. Tapi PPKM engga efektif, itu kan buktinya orang bolak-balik," ujar WH kepada wartawan di Serang, Selasa (22/6).
Menurut WH, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan mulai kendur sehingga wajar terjadi peningkatan kasus corona.
"Menurunya kesadaran masyarakat, karena mungkin terjadi kejenuhan. Orang keluar masuk, pulang mudik diam-diam, pulang dari sana (kampung halaman) bahwa penyakit Covid-19," katanya.
Selain itu, dikatakan WH, pusat perbelanjaan, pasar-pasar baik modern maupun tradisional hingga kegiatan pernikahan mulai longgar tidak diperketat dengan protokol kesehatan.
"Acara-acara pernikahan, perkwainan juga bebas, ada dangdutan segala," terang WH.
Sejauh ini, sambung WH, angka bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di seluruh rumah sakit di Banten sudah mencapai 80 persen.
"80 persen sekarang yah, kalau ada lonjakan enggak sanggup nahan, bahkan sekarang rumah sakit di Kota Tangerang sudah 90 persen lebih. Sudah susah (nampung pasien covid-19)," jelas WH.
Atas kondisi itu, WH juga telah berupaya untuk mempercepat vaksinasi baik ke kelompok pengusaha, lansia, hingga pelayanan publik.
"Vaksinasi terus, tapi memang terbatas, kita sudah 600 ribuan vaksin. Masih kurang jauh dari target 3 juta," pungkasnya. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/35Il8Dq
via gqrds
0 Response to "PPKM Tidak Efektif, Gubernur WH Pertimbangkan Lockdown!"
Posting Komentar