Ragu Berita Yang Beredar Di Medsos, Ketum JMSI: Pembaca Harus Proaktif Dan Pastikan Bukan Hoax
RMOLBANTEN Dalam memastikan satu informasi yang beredar adalah kabar yang benar atau sekadar kabar bohong (hoax) pengguna media sosial harus proaktif.
Demikian disampaikan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Pusat, Teguh Santosa dalam Dialog Publik bertema "Peran Media dan Dunia Pentitikan Menangkal Berita Hoax dan Radikalisme" pada Sabtu (19/6).
"Informasi yang kita temukan di media sosial itu kadang-kadang juga terusan dari media massa berbasis internet," ujar Teguh Santosa.
Ketika pembaca menemukan informasi dalam pemberitaan baiknya dilakukan verifikasi mengenai kredibilitas media massa yang menuliskan berita yang tersebar itu.
"Kita lihat link berita ini dari media massa apa, jadi kita buka dulu medianya kita kenali apakah dia memiliki pengelola yang jelas, alamat yang jelas, buka bagian tentang kami atau redaksi ada enggak identitas siapa yang buat," terangnya.
Pengajar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga meminta pembaca mengecek legalitas dari perusahaan media massa pada website Dewan Pers.
"Untuk memastikan lagi, kita bisa berkunjung ke website Dewan Pers. Untuk mengetahui apakah media massa itu sudah terverifikasi, sudah terdaftar atau belum," imbuhnya.
Teguh tak memungkiri bahwa langkah-langkah tersebut akan dianggap merepotkan. Akan tetapi, langkah-langkah tersebut penting dilakukan pembaca guna memastikan kebenaran suatu berita.
"Mungkin ada yang akan bilang 'waduh repot banget'. Memang begitu, karena kita harus mau tahu juga informasi yang kita terima, apakah berasal dari media massa kredibel atau tidak," pungkasnya.
Selain Teguh Santosa, pembicara lain adalah, Wakil Rektor I IKIP PGRI Kalimantan Timur, Elbadiansyah; Ketua JMSI Kaltim, Mohammad Sukri, dan Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3wHKoVZ
via gqrds
Demikian disampaikan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Pusat, Teguh Santosa dalam Dialog Publik bertema "Peran Media dan Dunia Pentitikan Menangkal Berita Hoax dan Radikalisme" pada Sabtu (19/6).
"Informasi yang kita temukan di media sosial itu kadang-kadang juga terusan dari media massa berbasis internet," ujar Teguh Santosa.
Ketika pembaca menemukan informasi dalam pemberitaan baiknya dilakukan verifikasi mengenai kredibilitas media massa yang menuliskan berita yang tersebar itu.
"Kita lihat link berita ini dari media massa apa, jadi kita buka dulu medianya kita kenali apakah dia memiliki pengelola yang jelas, alamat yang jelas, buka bagian tentang kami atau redaksi ada enggak identitas siapa yang buat," terangnya.
Pengajar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga meminta pembaca mengecek legalitas dari perusahaan media massa pada website Dewan Pers.
"Untuk memastikan lagi, kita bisa berkunjung ke website Dewan Pers. Untuk mengetahui apakah media massa itu sudah terverifikasi, sudah terdaftar atau belum," imbuhnya.
Teguh tak memungkiri bahwa langkah-langkah tersebut akan dianggap merepotkan. Akan tetapi, langkah-langkah tersebut penting dilakukan pembaca guna memastikan kebenaran suatu berita.
"Mungkin ada yang akan bilang 'waduh repot banget'. Memang begitu, karena kita harus mau tahu juga informasi yang kita terima, apakah berasal dari media massa kredibel atau tidak," pungkasnya.
Selain Teguh Santosa, pembicara lain adalah, Wakil Rektor I IKIP PGRI Kalimantan Timur, Elbadiansyah; Ketua JMSI Kaltim, Mohammad Sukri, dan Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3wHKoVZ
via gqrds
0 Response to "Ragu Berita Yang Beredar Di Medsos, Ketum JMSI: Pembaca Harus Proaktif Dan Pastikan Bukan Hoax"
Posting Komentar