15 Bulan Aman Dari Corona, Kini Terjadi Lonjakan Covid-19 Di Brunei Darusalam
RMOLá¸ANTEN Brunei Darussalam yang selama 15 bulan tidak ada kasus baru Covid-19, akhirnya jebol juga. Brunei terkena imbas lonjakan kasus Covid-19 terjadi di banyak tempat di dunia saat ini.
"Terkait dengan kasus positif Covid-19 di Brunei, dua hari yang lalu kami sampaikan beberapa data soal adanya kasus positif baru Covid-19 di Brunei sejak tanggal 7 dan 8 Agustus 2021," ujar Dutabesar RI untuk Brunei Darussalam Dr. Sujatmiko dalan video yang diunggah di akun YouTube miliknya pada Kamis (12/8).
Kasus Covid-19 ditemukan di Brunei pada tanggal 7 Agustus lalu di mana ada 8 kasus Covid-19 baru. Kemudian pada tanggal 8 Agustus, ditemukan ada 17 kasus baru.
Lalu pada tanggal 9 Agustus, setelah dilakukan contact tracing ditemukan kembali 42 kasus positif Covid-19.
"Tanggal 10 Agutus terdapat lagi 34 kasus positif dan yang memprihatinkan dari 34 kasus itu ada 8 orang pekerja migran Indonesia yang ada di Brunei," jelasnya.
Lalu tanggal 11 Agustus kemarin, sambungnya, tercatat lagi ada 54 orang positif Covid-19, 8 di antaranya adalah warga negara Indonesia yang berada di Brunei. Dengan demikian total ada tambahan 16 warga negara Indonesia yang terjangkit Covid-19.
Kata Sujatmiko, dihitung sejak tahun lalu, saat kasus pertama Covid-19 muncul di Brunei, tercatat total ada 494 kasus positif Covid-19 dengan 3 orang yang meninggal dunia. Sementara itu 319 orang telah dinyatakan sembuh dan 172 lainnya yang masih dirawat.
"Dari 172 orang yang dirawat ini, ada 35 orang warga negara Indonesia atau pekerja migran Indonesia yang tadinya masih dirawat. Ditambah dengan 16 orang lagi yang baru terjangkit dua hari lalu, sehingga jumlahnya menjadi 51 orang," paparnya.
Dia mengakui bahwa kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Namun Sujatmiko mengimbau agar waga tidak panik.
"Mari kita doakan dari jumlah warga negara yang positif, siapapun orangnya, khususnya WNI, kita doakan mudah-mudahan bisa segera sembuh kembali," ujar Sujatmiko.
Dia merujuk pada data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Brunei yang menjelaskan bahwa kasus positif baru ini berasal dari sejumlah klaser yang menjadi sumber jangkitan, yakni klaster Al Falah-Freda Radin, Klaster Total, Klaster Chung Hua KB, klaster Semporna Enak, Imigreisen, ABCi.
Dia menambahkan, pihak KBRI akan tetap beruaya membeirkan pelayanan terbaik dan optimal.
"Kementerian Kesehatan Brunei memberitahu bahwa tanggal 9 Agustus lalu, teridentifikasi satu orang yang positif Covid-19 pergi ke KBRI untuk mendapatkan pelayanan kekonsuleran. Dengan kasus ini maka seluruh staf KBRI di garda terdepan terpaksa melakukan tes swab dan semuanya dikarantina mandiri," jelas Sujatmiko.
Oleh karena itu, dia menjelaskan bahwa hal ini menyebabkan keterbatasan tenaga di KBRI Brunei untuk sementara waktu.
"Hari ini (12 Agustus 2021) dan beesok, KBRI hanya bisa melayani bagi warga yang ingin ambil aspor dan urus surat keterangan. Namun bagi para WNI kita yang ada masalah atau ingin konsul, silakan telepon hotline KBRI," terangnya. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2VTH4tC
via gqrds
"Terkait dengan kasus positif Covid-19 di Brunei, dua hari yang lalu kami sampaikan beberapa data soal adanya kasus positif baru Covid-19 di Brunei sejak tanggal 7 dan 8 Agustus 2021," ujar Dutabesar RI untuk Brunei Darussalam Dr. Sujatmiko dalan video yang diunggah di akun YouTube miliknya pada Kamis (12/8).
Kasus Covid-19 ditemukan di Brunei pada tanggal 7 Agustus lalu di mana ada 8 kasus Covid-19 baru. Kemudian pada tanggal 8 Agustus, ditemukan ada 17 kasus baru.
Lalu pada tanggal 9 Agustus, setelah dilakukan contact tracing ditemukan kembali 42 kasus positif Covid-19.
"Tanggal 10 Agutus terdapat lagi 34 kasus positif dan yang memprihatinkan dari 34 kasus itu ada 8 orang pekerja migran Indonesia yang ada di Brunei," jelasnya.
Lalu tanggal 11 Agustus kemarin, sambungnya, tercatat lagi ada 54 orang positif Covid-19, 8 di antaranya adalah warga negara Indonesia yang berada di Brunei. Dengan demikian total ada tambahan 16 warga negara Indonesia yang terjangkit Covid-19.
Kata Sujatmiko, dihitung sejak tahun lalu, saat kasus pertama Covid-19 muncul di Brunei, tercatat total ada 494 kasus positif Covid-19 dengan 3 orang yang meninggal dunia. Sementara itu 319 orang telah dinyatakan sembuh dan 172 lainnya yang masih dirawat.
"Dari 172 orang yang dirawat ini, ada 35 orang warga negara Indonesia atau pekerja migran Indonesia yang tadinya masih dirawat. Ditambah dengan 16 orang lagi yang baru terjangkit dua hari lalu, sehingga jumlahnya menjadi 51 orang," paparnya.
Dia mengakui bahwa kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Namun Sujatmiko mengimbau agar waga tidak panik.
"Mari kita doakan dari jumlah warga negara yang positif, siapapun orangnya, khususnya WNI, kita doakan mudah-mudahan bisa segera sembuh kembali," ujar Sujatmiko.
Dia merujuk pada data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Brunei yang menjelaskan bahwa kasus positif baru ini berasal dari sejumlah klaser yang menjadi sumber jangkitan, yakni klaster Al Falah-Freda Radin, Klaster Total, Klaster Chung Hua KB, klaster Semporna Enak, Imigreisen, ABCi.
Dia menambahkan, pihak KBRI akan tetap beruaya membeirkan pelayanan terbaik dan optimal.
"Kementerian Kesehatan Brunei memberitahu bahwa tanggal 9 Agustus lalu, teridentifikasi satu orang yang positif Covid-19 pergi ke KBRI untuk mendapatkan pelayanan kekonsuleran. Dengan kasus ini maka seluruh staf KBRI di garda terdepan terpaksa melakukan tes swab dan semuanya dikarantina mandiri," jelas Sujatmiko.
Oleh karena itu, dia menjelaskan bahwa hal ini menyebabkan keterbatasan tenaga di KBRI Brunei untuk sementara waktu.
"Hari ini (12 Agustus 2021) dan beesok, KBRI hanya bisa melayani bagi warga yang ingin ambil aspor dan urus surat keterangan. Namun bagi para WNI kita yang ada masalah atau ingin konsul, silakan telepon hotline KBRI," terangnya. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2VTH4tC
via gqrds
0 Response to "15 Bulan Aman Dari Corona, Kini Terjadi Lonjakan Covid-19 Di Brunei Darusalam"
Posting Komentar