Letjen Dudung Abdurachman Tidak Lupa Peristiwa Terbunuhnya Para Jenderal Walau Tidak Ada Patung Lagi

RMOLBANTEN Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman tidak bisa menolak permintaan dari mantan Panglima Kostrad (Pangkostrad) Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution untuk membongkar diorama yang menggambarkan suasana 1 Oktober 1965 di Museum Dharma Bhakti Kostrad.

Diketahui, Azmyn Yusri Nasution adalah Pangkostrad sejak 9 Agustus 2011 hingga 13 Maret 2012. Dia juga merupakan penggagas pembuatan patung Soeharto dkk.

Dudung Abdurachman menjelaskan bahwa Azmyn Yusri Nasution sempat meminta kembali patung-patung tersebut kepada dirinya.

"Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," katanya kepada wartawan, Senin (27/9).

Dudung Abdurachman menolak jika pengambilan patung diartikan bahwa TNI melupakan peristiwa G30S/PKI. Dudung tegas mengatakan bahwa dirinya punya komitmen kuat tidak akan melupakan peristiwa yang membuat para jenderal senior TNI AD meninggal dunia.

"Saya dan Letjen TNI (Purn) AY Nasution mempunyai komitmen yang sama tidak akan melupakan peristiwa terbunuhnya para jenderal senior TNI AD dan perwira pertama Kapten Piere Tendean dalam peristiwa itu," tandasnya seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOLID. [dzk]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/2XYqVVa
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Letjen Dudung Abdurachman Tidak Lupa Peristiwa Terbunuhnya Para Jenderal Walau Tidak Ada Patung Lagi"

Posting Komentar