Kakao Bubuk Asal Tangerang Senilai Rp593 Juta Diekspor ke India

CILEGON – Badan Karantina Pertanian melalui Karantina Pertanian Cilegon melakukan tindakan karantina pada bubuk coklat sebanyak 16,5 ton atau senilai Rp593 juta asal Tangerang tujuan India.

Tindakan karantina dilakukan untuk memastikan produk ekspor bebas Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

Sebagai informasi bubuk coklat merupakan hasil turunan dari pengolahan kakao yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan. Berbentuk bubuk yang dikemas dengan paper wrapped atau dibungkus karung kertas dengan berat 25 kg.

Menurut Arum Kusnila Dewi, kakao bubuk diperiksa karantina untuk memastikan keamanan pangan sesuai Undang-undang Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.

“Dalam pelayanan ekspor, kami melakukan tindakan karantina dengan sistem jemput bola, jadi pejabat karantina yang datang langsung ke gudang pemilik. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengguna jasa karantina,” ujar Arum dalam keterangannya, Senin (10/1/2022).

Sementara itu, Rahmat Hidayat Pemeriksa Karantina Tumbuhan yang melakukan tindakan karantina digudang pemilik mengatakan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan secara virtual tidak ditemukan OPT. Alat angkut atau kontainer yang digunakan juga baik dan tidak bocor.

(Man/Red)

The post Kakao Bubuk Asal Tangerang Senilai Rp593 Juta Diekspor ke India first appeared on BantenNews.co.id -Berita Banten Hari Ini.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kakao Bubuk Asal Tangerang Senilai Rp593 Juta Diekspor ke India"

Posting Komentar