Indeks Kota Layak Huni Tangsel Naik

TANGSEL – Indeks Kota Layak Huni Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Tahun 2021 menunjukkan hasil yang semakin baik. Pada tahun 2017, Indeks Kota Layak Huni Kota Tangsel berada pada Skor 65,4 dan berada pada Top Cities di Indonesia.

Saat itu Kota Tangsel bersaing dengan Kota Solo (66,9), Palembang (66,6), Balikpapan (65,8), Denpasar (65,5) dan Banjarmasin (65,1). Tahun itu, Tangsel menjadi kota yang baru disurvei tapi masuk top cities yang modern paling layak huni. Tahun 2021 dilakukan survei kembali dan naik menjadi skor 68.

Kota Tangsel merupakan wilayah pendukung Ibukota Negara RI yaitu DKI Jakarta yang dulunya menginduk pada Kabupaten Tangerang. Namun sejak tahun 2008 dimekarkan dan menjadi Kota Tangsel dengan potensi ekonomi yang mengandalkan pada sektor properti, perdagangan, jasa, dan industri.

Perkembangan yang luar biasanya berkat hadirnya Kota Baru Mandiri Bumi Serpong Damai (BSD) dan dukungan infrastruktur dari Pemerintah.

“Survei Kota Layak Huni Tahun 2021 kemarin, terlihat Kota Tangsel mengalami tekanan akibat Pandemi Covid-19. Hal tersebut dapat dilihat pada beberapa aspek seperti keamanan, perumahan, kebersihan, infrastruktur dasar terutama rasa khawatir masyarakat terhadap ancaman Virus Covid-19,” kata Tiar Pandapotan Purba selaku Ketua Tim Kajian (Pakar Perkotaan) di Kantor Walikota Tangsel,” Sabtu (26/2/2022).

Dia menambahkan, potensi 5 tahun kedepan adalah peningkatan layanan pada ruang-ruang terbuka publik untuk mendukung semakin tingginya aktivitas masyarakat untuk hidup sehat melalui olahraga dan rekreasi. Aktivitas ini meningkat dimasa pandemi hingga sekarang, jadi sangat tepat bila Pemkot Tangsel memperhatikan semua sarana tersebut.

 

Sementara itu, layanan peribadahan keagamaan, daya beli, kependudukan (dukcapil), transportasi dan telekomunikasi dinilai sangat baik. Masyarakat mengapresiasi layanan perkotaan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Tangsel. Beberapa Indikator yangg mengalami tantangan selanjutnya adalah layanan persampahan serta ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik, kesenian lokal serta permasalahan banjir yang masih menjadi tugas berat ke depan.

 

Selanjutnya, Sofi, Direktur Eksekutif Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) mengatakan, Pemerintah Kota Tangsel perlu berfokus pada peningkatan layanan pada indikator yang masih dianggap rendah oleh warga seperti permasalahan banjir di Perumahan dan penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) publik.

Dalam kesempatan yang terpisah, Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia, Andi Simarmata menjelaskan bahwa Indeks Kota Layak Huni merupakan hasil inisiasi dari Ikatan Ahli Perencanaan (IAP). Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi pemerintah daerah dalam menentukan prioritas pembangunan. Survei bertajuk Most Liveable City Index (MLCI) ini berbasis pada persepsi warga kota mengenai kelayakhunian kota tempat tinggalnya. Rencananya, IAP akan kembali melaksanakan survei ini pada tahun 2023 untuk seluruh kota-kota di Indonesia.

 

Dalam kesempatan yang terpisah, Kepala Bappeda Kota Tangerang Selatan Erik Herdiana berpendapat Kota Tangerang Selatan sudah memiliki strategi menghadapi kebijakan paska UU Cipta Kerja untuk dapat mengakselerasi pembangunan yang saat ini masih lambat akibat berbagai penyesuaian kebijakan di Pusat dan di Daerah. Pandemi COVID-19 menghantam ekonomi global dan nasional serta daerah. Beberapa kebijakan yang telah diambil Pemkot adalah menstimulus ekonomi masyarakat, namun tantangan dimasa depan masih ada.

Kolaborasi kajian tersebut melibatkan seluruh stakeholder masyarakat dan setiap tahunnya akan dilakukan evaluasi. Hal ini sesuai dengan amanah dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021-2026 dimana Visi Walikota Benyamin Davnie mengajak masyarakat untuk berkolaborasi mewujudkan Kota Tangsel semakin Layak Huni dan meraih tujuan Kota Lestari.

(Dhe/Red)



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Indeks Kota Layak Huni Tangsel Naik"

Posting Komentar