La Cafe: Kafe dengan Konsep Homey, Bisa Nonton Film hingga Karaoke Gratis

CILEGON – Kafe menjadi salah satu opsi tempat yang saat ini cenderung dipilih masyarakat, khususnya kaum muda. Beragam aktivitas terjadi di sana, mulai dari hiburan, mengobrol dengan teman, hingga sekadar melepas lelah dan lapar.

Seiring berjalannya waktu, usaha kafe makin hari kian menjamur. Ada banyak kafe yang bisa ditemukan di Kota Cilegon dengan berbagai macam tema dan konsep sesuai selera, salah satunya La Cafe.

La Cafe yang berlokasi di Komplek LBS Blok F No.3, Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon atau tepatnya dekat Universitas Al-Khairiyah menjadi salah satu kafe yang menawarkan suasana dengan tema dan konsep homey atau seperti di rumah.

Tak heran jika La Cafe mengusung tema dan konsep homey. Pasalnya, kafe itu sengaja dibangun menempel dengan rumah pemiliknya yang berada di tengah pemukiman. Suasana seperti di rumah akan mulai terasa lagi ketika mulai masuk dan melihat ornamen-ornamen khas rumah biasanya.

Seperti kafe pada umumnya, ada meja dan kursi yang tersusun rapi di halaman depan. Namun yang membedakan adalah di bagian dalamnya.

Owner La Cafe, Yuda Prasetya menuturkan untuk menambah suasana homey di kafenya itu, dirinya menyediakan sofa dan fasilitas berupa layar televisi di dalamnya.

“Jadi di sini yang mau makan sambil nonton film silakan kita sediakan Netflix, yang mau karaoke juga silakan. Semuanya gratis,” katanya kepada BantenNews.co.id, Jumat (26/1/2024).

Tak hanya itu, untuk menambah suasana kehangatan konsumen dirinya juga menyediakan beberapa alat musik seperti gitar yang boleh dimainkan.

“Kita juga sediakan beberapa gitar untuk konsumen yang ingin main. Jadi bagaimana caranya di sini konsumen dibuat senyaman mungkin,” ujar Yuda.

Dengan fasilitas yang disediakan itu ternyata tidak membuat kafe yang menjadi langganan anak muda dan mahasiswa itu mematok harga makanan dan minuman yang mahal. La Cafe memiliki 2 menu andalan yaitu nasi kebuli rabeg dan ayam goreng.

“Harganya Rp27 ribu untuk nasi kebuli ayam goreng dan Rp28 ribu untuk nasi kebuli rabeg dengan potongan daging yang besar. Kopinya juga lumayan komplit ada kopi Toraja, Thailand, Lampung, Mandailing. Minuman dingin ada seperti biasanya kafe,” ucapnya.

Yuda mengungkapkan, dirinya mematok harga yang cukup murah untuk makanan dan minuman di kafenya itu semata-mata agar konsumen merasa nyaman dan tidak kapok untuk datang kembali.

“Kita sesuaikan dengan pendapatan per kapita penduduk lah ya. Kita bukan hanya menjaring orang-orang high class, tapi kita juga menyesuaikan harga mahasiswa, anak muda,” katanya. (Mg-STT/Red)

 

Tweet

Subscribe to receive free email updates: