Bagaimana Komitmen Pemprov Banten Majukan Pendidikan Agama?
PANDEGLANG – Banten dikenal sebagai daerah sejuta santri dan seribu ulama. Dari tanah ini lahir tokoh-tokoh besar seperti Syekh Nawawi Albantani, Syekh Asnawi Caringin, Syekh Mansyur, Syekh Abdul Karim, dan Syekh Dimyati.
Mereka mendirikan pesantren dan menyebarkan ajaran Islam bercorak ahlussunnah wal jamaah. Identitas ini melekat kuat hingga kini dan menjadi dasar kebijakan Pemprov Banten dalam memajukan pendidikan agama.
Dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul ke-15 Tb A Ma’ani Rusdji di Yayasan Malnu, Pandeglang, Gubernur Andra Soni menegaskan bahwa pendidikan agama harus mendapat perhatian lebih. Pemprov memberikan dukungan nyata berupa bantuan sarana dan prasarana pesantren dan madrasah. Menurutnya, pendidikan agama adalah fondasi dalam membentuk karakter masyarakat Banten.
Andra Soni mendorong lahirnya grand design pendidikan pesantren. Konsep ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga arah pengembangan kurikulum dan kualitas tenaga pendidik. Pesantren diharapkan mampu melahirkan santri yang unggul dalam ilmu agama sekaligus siap menghadapi tantangan sosial modern.
Yayasan Malnu di Menes, Pandeglang, menjadi contoh nyata konsistensi pendidikan agama. Sejak 1970, Malnu aktif meningkatkan kesejahteraan kiai dan guru. Salah satu pendirinya bahkan mengeluarkan SK bagi seribuan lebih guru madrasah agar mendapat pengakuan dan kesejahteraan.
Malnu juga tercatat sebagai tuan rumah Mukhtamar NU ke-13 pada 1938 yang melahirkan gerakan perempuan NU, menandai kiprah penting pendidikan agama dalam sejarah pergerakan Islam di Indonesia.
Pemprov menilai pendidikan agama bukan sekadar melestarikan tradisi, tetapi juga memperkuat identitas Banten sebagai daerah santri. Dengan dukungan pemerintah, lembaga pendidikan agama didorong untuk terus berkembang. Pendidikan agama ditempatkan sebagai bagian dari strategi pembangunan sosial, bukan hanya urusan internal pesantren.
Meski komitmen Pemprov kuat, tantangan masih ada. Keterbatasan anggaran, kualitas pengajar yang belum merata, serta tuntutan modernisasi kurikulum menjadi pekerjaan rumah.
Namun, dengan grand design yang jelas, pesantren diharapkan tetap menjadi pusat pendidikan yang relevan. Harapannya, lahir generasi santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya saing, sehingga Banten dapat menjaga warisan ulama sekaligus menjawab kebutuhan masa kini.
Tim Redaksi
The post Bagaimana Komitmen Pemprov Banten Majukan Pendidikan Agama? appeared first on BantenNews.co.id -Berita Banten Hari Ini.
0 Response to "Bagaimana Komitmen Pemprov Banten Majukan Pendidikan Agama?"
Posting Komentar