Pemprov Banten Klaim EWS Tsunami Aktif, Warga Diminta Kenali Bunyi Sirine

SERANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menyatakan seluruh sistem peringan dini atau Early Warning System (EWS) tsunami di wilayah pesisir masih beroperasi dengan baik.

Masyarakat diminta memahami tanda dan suara sirine peringatan serta tetap tenang jika sirine tersebut berbunyi.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Lutfi Mujahidin mengatakan, total ada 27 titik EWS tsunami yang berada di seluruh wilayah Banten. EWS itu merupakan pemberian dari BMKG dan BNPB.

Lutfi merinci lokasi EWS tersebut, yakni lima EWS pemberian BMKG terletak di Teluk Labuan dan Panimbang Kabupaten Pandeglang, Pasauran serta Pos Pantau Gunung Krakatau Kabupaten Serang, dan Ciwandan Kota Cilegon.

Sedangkan sisanya, sebanyak 22 EWS bantuan BNPB berada di Kabupaten Pandeglang sebanyak enam titik, yakni di Carita, Labuan, Panimbang (dua titik), Sumur, dan Cikeusik.

Di Kabupaten Lebak, EWS tersebar di Bayah (dua titik), Wanasalam, Cihara, dan Panggarangan (dua titik). Sedangkan di Kabupaten Serang terdapat enam titik, yakni di Pulau Ampel (tiga titik), Cinangka (dua titik), dan Anyer (satu titik).

Untuk Kota Cilegon, EWS terpasang di empat titik, yakni di Pulau Merak (dua titik), Grogol, dan Ciwandan. Mengenai pengoperasian, total ada tiga remote untuk EWS pemberian BMKG. Dua dimiliki BPBD Provinsi Banten dan satunya di BPBD Kota Cilegon.

“Sementara 22 EWS milik BNPB, seluruh remotnya berada di BPBD Provinsi Banten,” katanya.

Lutfi menyatakan kondisi EWS dari BMKG dalam kondisi baik dan rutin dilakukan uji coba sebulan sekali.

“Uji coba itu dilakukan rutin setiap bulan oleh petugas yang memegang remote di BPBD,” katanya.

Sementara itu, EWS bantuan BNPB belum diuji coba lantaran belum adanya standar operasional prosedur (SOP) resmi. Meski demikian, ia menegaskan bahwa perangkat pendeteksi tsunami tersebut berada dalam kondisi baik.

“Karena belum ada SOP uji coba dari BNPB, kami tidak berani melakukan. Tapi secara kondisi, insyaallah semuanya bagus,” ujarnya.

Sejauh ini, dirinya belum menerima laporan mengenai EWS yang kehilangan baterai atau mengalami kerusakan. Ia membenarkan memang beberapa waktu lalu sempat ada EWS yang kehilangan baterai.

“Masih aman dan aktif, belum ada konfirmasi kehilangan baterai,” katanya.

Agar kondisi EWS dapat terpantau, BPBD katanya menempatkan dua operator di tiap titik EWS sebagai mitra pengawas.

“Di setiap titik ada operatornya, dua orang ditunjuk untuk mengamati dan menjaga EWS,” katanya.

Selain EWS yang diklaim aktif dan berfungsi, Lutfi mengatakan jalur evakuasi dan mitigasi juga sudah disiapkan sejak lama di kawasan wisata pesisir karena mengingat sejarah Banten yang pernah terkena tsunami.

Di Anyer misalnya, daerah pesisir itu kata Lutfi dipastikan EWS-nya berfungsi dengan baik. daerah tersebut juga pernah terkena tsunami pada akhir tahun 2018. BPBD mengimbau agar masyarakat yang tinggal di daerah pesisir untuk selalu waspada.

Kewaspadaan mesti dilakukan tanpa panik agar saat situasi yang tidak diinginkan terjadi, masyarakat bisa mengenali jalur evakuasi.

Lutfi juga mengimbau agar masyarakat mengenai suara sirine dari EWS dan menyiapkan tas khusus berisi barang-barang berharga jika bencana terjadi.

“Kami imbau masyarakat waspada, bukan takut. Kenali jalur evakuasi dan suara sirene peringatan tsunami,”

“Siapkan tas khusus yang berisi dokumen penting dan perlengkapan dasar, agar bisa membantu saat proses evakuasi jika terjadi bencana,” sambungnya.

Penulis : Audindra Kusuma
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd

The post Pemprov Banten Klaim EWS Tsunami Aktif, Warga Diminta Kenali Bunyi Sirine appeared first on BantenNews.co.id -Berita Banten Hari Ini.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pemprov Banten Klaim EWS Tsunami Aktif, Warga Diminta Kenali Bunyi Sirine"

Posting Komentar