Din Syamsuddin: Labelisasi Radikal Akan Negatif Bagi Persatuan

RMOLBanten. Pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko yang menyebut ada 30 teroris bersiap tunggangi aksi di depan Mahkamah Konstitusi (MK) saat sidang putusan sengketa pilpres ditanggapi keras Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin

Selain mencitrakan bahwa negara tidak profesional karena gagal mencegah teroris berkeliaran, pernyataan itu juga merugikan bagi umat Islam.

Baca: Rakyat Bisa Bertanya Ke Moeldoko, Kok Negara Tidak Profesional?

Untuk itu, mantan ketua umum PP Muhammadiyah tersebut merasa perlu untuk menanggapi pernyataan Moeldoko.

Apalagi, Moeldoko merupakan mantan panglima TNI sehingga tidak mungkin asal bicara kepada publik.

"Saya perlu menanggapi pernyataan tersebut karena jika terjadi aksi teror nanti biasanya selalu dikaitkan dengan kalangan Islam," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (26/6).

Umat Islam kata Din sudah kenyang dijadikan sebagai tertuduh saat ada isu terorisme.

Terlebih, sambungnya, belakangan isu radikalisme dihembuskan dan dikaitkan dengan politik identitas atau berdasarkan SARA.

"Pernyataan tentang adanya kelompok teroris itu mudah dilihat sebagai beririsan dengan isu tentang radikalisme yang dihembuskan sementara kalangan terakhir ini," terangnya.

Din menilai pendekatan politik dengan pemberian cap radikalisme merupakan hal yang memecah belah umat dan bangsa.

"Pendekatan politik dengan labelisasi seperti itu tidak positif bagi persatuan bangsa, dan dapat dipandang sebagai politik beridentitas lain yg sejatinya bercorak radikal pula," demikian Din. [dzk]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/31VyCIQ
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Din Syamsuddin: Labelisasi Radikal Akan Negatif Bagi Persatuan"

Posting Komentar