Ratusan Hektar Sawah Di Pandeglang Terancam Gagal Panen
RMOLBanten. Ratusan hektar sawah di kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang mulai dilanda kekeringan. Akibatnya, ratusan hektar sawah itu terancam gagal panen.
Berdasarkan data dari petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Kecamatan Pagelaran wilayah yang mengalami kekeringan diantaranya di Desa Tegal Papak terkena 115 hektar, Desa Margagiri 148 hektar dan Desa Margasana 20 hektar. Desa tersebut dinilai paling parah.
Kondisi ini di perparah dengan tidak adanya drainase di tiga desa tersebut. Sehingga permukaan sawah mulai retak dan batang padi mulai mengering.
Selain di tiga desa itu, masih ada sawah desa lainnya yang terkena kekeringan, seperti Desa Bama 20 hektar, Pagelaran 50 hektar, Sukadame 50 hektar, Kertasana 40 hektar, Bulagor 50 hektar, Desa Harapan Karya 40 hektar.
Jika di total keselurahan terdapat 533 hektar sawah di Kecamatan Pagelaran terkena kekeringan.
Bayi Sumarta, petugas POPT Kecamatan Pagelaran, mengatakan kekeringan yang melanda di Kecamatan Pagelaran bisa saja meluas jika tidak ada hujan.karena di 3 Desa itu tidak ada drainase.
"Karena sawah di Kecamatan Pagelaran ini tadah hujan, memang dampaknya itu terasa sangat luar biasa. Terutama di 3 Desa itu, tidak bisa di upayakan untuk kompanisasi. Artinya, diterjang kemarau sebulan saja bisa langsung terkena kekeringan," kata Bayi, Minggu (30/6).
Sementara itu, Imam salah seorang petani di kecamatan pagelaran mengatakan, akibat kekeringan yang terjadi diwilayahnya secara otomatis bisa menyebabkan tanaman padi miliknya rusak dan gagal panen. Padahal usia padi yanh ditanamnya sebentar lagi akan panen.
"Ada yang bisa di panen, cuma hasil panenya tidak optimal. Kalau seperti ini saja (Kekeringan) ya sebagian besar pasti ada yang gagal panen," ungkapnya. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2J0W53P
via gqrds
Berdasarkan data dari petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Kecamatan Pagelaran wilayah yang mengalami kekeringan diantaranya di Desa Tegal Papak terkena 115 hektar, Desa Margagiri 148 hektar dan Desa Margasana 20 hektar. Desa tersebut dinilai paling parah.
Kondisi ini di perparah dengan tidak adanya drainase di tiga desa tersebut. Sehingga permukaan sawah mulai retak dan batang padi mulai mengering.
Selain di tiga desa itu, masih ada sawah desa lainnya yang terkena kekeringan, seperti Desa Bama 20 hektar, Pagelaran 50 hektar, Sukadame 50 hektar, Kertasana 40 hektar, Bulagor 50 hektar, Desa Harapan Karya 40 hektar.
Jika di total keselurahan terdapat 533 hektar sawah di Kecamatan Pagelaran terkena kekeringan.
Bayi Sumarta, petugas POPT Kecamatan Pagelaran, mengatakan kekeringan yang melanda di Kecamatan Pagelaran bisa saja meluas jika tidak ada hujan.karena di 3 Desa itu tidak ada drainase.
"Karena sawah di Kecamatan Pagelaran ini tadah hujan, memang dampaknya itu terasa sangat luar biasa. Terutama di 3 Desa itu, tidak bisa di upayakan untuk kompanisasi. Artinya, diterjang kemarau sebulan saja bisa langsung terkena kekeringan," kata Bayi, Minggu (30/6).
Sementara itu, Imam salah seorang petani di kecamatan pagelaran mengatakan, akibat kekeringan yang terjadi diwilayahnya secara otomatis bisa menyebabkan tanaman padi miliknya rusak dan gagal panen. Padahal usia padi yanh ditanamnya sebentar lagi akan panen.
"Ada yang bisa di panen, cuma hasil panenya tidak optimal. Kalau seperti ini saja (Kekeringan) ya sebagian besar pasti ada yang gagal panen," ungkapnya. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2J0W53P
via gqrds
0 Response to "Ratusan Hektar Sawah Di Pandeglang Terancam Gagal Panen"
Posting Komentar