Porsi APBD Perubahan 2019 Fokus Pendidikan Dan Kesehatan

RMOLBanten. Pembahasan APBD Perubahan tahun 2019 oleh Pemprov Banten masih berkutat pada dua sektor yakni, kesehatan dan pendidikan.

Di bidang kesehatan, pemprov ingin merealisasikan cakupan semesta layanan Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS).

Sementara di bidang pendidikan untuk pelaksanaan penambahan kuota siswa per kelas.

Sekretaris Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang juga Kepala Biro Administrasi Pembangunan (Adpem) Banten Mahdani, mengungkapkan, hingga saat ini pembahasan rancangan Perubahan APBD 2019 masih belum final.

Namun , dalam pembahasan diproyeksikan adanya penambahan anggaran untuk pelayanan dasar masyarakat di bidang kesehatan dan pendidikan.

"Pembahasan di TAPD masih persiapan, belum matang. Tunggu seminggu lagi,” katanya, Kamis (25/7).

Ia menjelaskan, fokus kebijakan anggaran di bidang kesehatan berkaitan dengan program kerja sama dengan BPJS.

Tahun ini, pemprov ingin merealisasikan program universal health coverage (UHC) atau cakupan semesta layanan asuransi BPJS.

"Ini nanti kaitan UHC itu, jaminan kesehatan paripurna. Itu masih dibahas dalam waktu dekat kembali dibahas ulang,” imbuhnya.

Dijelaskannya, sebenarnya untuk standar cakupan semesta minimal 95 persen kepesertaan dari jumlah penduduk daerah sudah dipenuhi. Akan tetapi secara administrasi penatapan capaian semesta harus tertuang dalam sebuah nota kesepahaman.

Saat ini pun, kata dia, masyarakat yang belum tercover BPJS ketika berobat langsung didaftarkan. Sedangkan penambahan alokasi anggaran dimaksudkan untuk jaminan tanggungan iuran asuransi bagi warga tak mampu.

"Yang terdaftar (BPJS) sudah 96 persen, tinggal belum ada kesepakatan UHC. Ada beberapa MoU atau nota kesepahaman yang harus disepekati. Alokasi Rp350 miliar kalau full setahun (tanggungan asuransi BPJS), kalau ini kan tinggal beberapa bulan lagi,” ungkapnya.

Sementara di bidang pendidikan, pemprov akan menjalankan kebijakan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) terkait penambahan kuota siswa per kelas untuk tingkat SMA/K negeri.

Untuk jumlah persis penambahan kuota sendiri hingga masih dilakukan pembahasan.

"Kemarin Pak Gubernur minta tambahan kuota siswa per kelas. Itu juga akan ada penambahan untuk kursi meja. Kalau tambahan ruang kelas sudah ada anggarannya di DAK (dana alokasi khusus), tinggal proses pembangunannya,” tuturnya.

Lebih lanjut dipaparkan Mahdani, untuk bidang infrastruktur hingga kini belum ada rencana perubahan. Pasalnya, saat ini program pembangunan infrastruktur sedang berjalan.

Adapun kebijakan di Perubahan APBD 2019, nantinya akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

"Infrastruktur masih normal karena memang sedang berjalan. Pada saat ini masih bekerja dulu. Kalu yang gagal lelang juga bisa diulang lagi dan sudah mau selesai,” tambah Mahdani.

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan, secara umum dalam perubahan APBD pihakya tidak bisa memaksimalkan seluruh sisi lantaran terbatasnya ketersediaan anggaran.

Meski demikian, arah kebijakannya tetap akan menitik beratkan pada sektor pelayanan dasar.

"Dalam program prioritas tetap di sisi pelayanan publik dan kemasyarakat, Khususnya dalam kapasitas pendidikan, kesehatan dan infrastruktur,” pungkasnya. [ars]


from RMOLBanten.com https://ift.tt/310Omcf
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Porsi APBD Perubahan 2019 Fokus Pendidikan Dan Kesehatan"

Posting Komentar