Kemarau Panjang, BMKG Sebut Kecamatan Ciputat Berada dalam Kondisi Awas

 

TANGSEL – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas II Tangerang Selatan, menyebut bahwa Kecamatan Ciputat berada dalam kondisi awas ditengarai dengan warna merah.

Sementara dua Kecamatan lainnya di Kota Tangsel, yaitu Pondok Aren dan Serpong berada dalam kondisi Siaga ditengarai dengan warna kuning.

Hal itu terkait dengan peringatan akan datangnya kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan dan berdampak pada pengurangan ketersediaan air tanah, sehingga menyebabkan kelangkaan air bersih.

Saat dikonfirmasi, Kepala Seksi Iklim BMKG kelas II Kota Tangsel Kusno mengatakan, kemarau itu juga berdampak pada meningkatnya polusi udara di wilayah Banten dan Jakarta. Pada sektor pertanian, kata Kusno, hal itu juga membuat tanaman menjadi mati jika pertanian tersebut masih menggunakan sistem tadah hujan.

“BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Tangerang Selatan melaporkan peringatan dini kekeringan meteorologis. Analisis BMKG, seluruh zona musim di Banten dan DKI Jakarta telah memasuki musim kemarau dan diperlukan kewaspadaan dari masyarakat terkait ancaman kekeringan,” kata Kusno dalam pesan Whatsappnya, Kamis (22/8/2019).

Menurut Kusno, berdasarkan data BMKG, sebagian besar wilayah Banten dan DKI Jakarta mengalami deret hari kering ( Hari Tanpa Hujan ) lebih dari 20 hari hingga lebih dari 60 hari. Prakiraan peluang curah hujan menunjukkan beberapa daerah akan mengalami curah hujan yang sangat rendah dengan peluang lebih dari 90 persen.

“Kondisi ini dinilai berdampak pada sektor pertanian yang menggunakan sistem tadah hujan, pengurangan ketersediaan air tanah, kelangkaan air bersih hingga meningkatnya polusi udara di wilayah Banten dan DKI Jakarta,” jelasnya. (Ihy/Red)



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kemarau Panjang, BMKG Sebut Kecamatan Ciputat Berada dalam Kondisi Awas"

Posting Komentar