Politik Kekuasaan Cak Imin "Membonsai" Calon Penggantinya

RMOLBanten. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di era kepemimpinan Muhaimin Iskandar atau biasa dipanggil Cak Imin telah menghilangkan regenerasi hingga tertutupnya kontestasi pemilihan Ketum PKB.

Terlihat dengan ketidakhadiran sosok yang digadang-gadang sebagai calon penantang kuat Cak Imin, Abdul Kadir Karding.

Muktamar VI PKB juga tak dihadiri mantan Sekjen Lukman Edy.

Cak Imin tengah menggunakan politik kekuasaan untuk mempertahankan posisinya.

Demikian pandangan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah seperti dilansiri Kantor RMOLNetwork, Rabu (21/8).

Sikap Cak Imin ini secara tidak langsung disambut kader lantaran PKB memiliki konsep politik tradisional.

Parpol punya tafsir sendiri soal regenerasi, selama tokoh Ketum memiliki taji elektoral, maka selama itu ia akan tetap bertahan. PKB adalah parpol konsep tradisional, kader mendengar dan tunduk pada pimpinan," ungkap Dedi.

Menurut Dedi, gaya tersebut diakui memiliki sisi positif dan negatif.

Positifnya akan minim gejolak, namum parpol yang menggunakan politik tradisional tersebut akan cenderung mandul dari sisi regenerasi.

Agenda Muktamar yang terkesan tertutup dan tidak mengundang orang penting di tubuh PKB juga mendefinisikan Cak Imin mengerdilkan Karding dan Lukman Edy.

Dan semua itu terlihat dari Muhaimin mengagendakan Muktamar, termasuk membonsai tokoh-tokoh potensial penggantinya,” tandasnya. [dzk]


from RMOLBanten.com https://ift.tt/2HvBDHh
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Politik Kekuasaan Cak Imin "Membonsai" Calon Penggantinya"

Posting Komentar