Cerita Pemandu Lagu Hilang Jutaan Rupiah Karena Covid-19

RMOLBANTEN. Pemutusan mata rantai pandemi Covid-19 atau corona terus dilakukan pemerintah, dengan menutup temapt usaha, wisata maupun tempat hiburan. Tak terkecuali tempat hiburan malam.

Penutupan hiburan malam tentunya sangat berdampak bagi roda perekonomian tempat usaha tersebut, tak terkecuali karyawan atau pekerja.

Di Tangsel misalnya, banyak tempat hiburan malam seperti karaoke sudah menutup sejak adanya kebijakan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel untuk memutus mata rantai Covid-19.

Adanya penutupan tersebut, tak hanya berdampak pada tempat usaha karaoke saja. Tetapi, bagi para wanita pemandu lagu (PL) yang menemani pelanggannya yang di dominasi pria dewasa.

Redaksi Kantor Berita RMOLBanten secara esklusif mewawancarai salah satu wanita pemandu lagu yang bekerja di salah satu tempat karaoke kawasan Serpong, Tangsel.

Sebut saja Mawar (23) bukan nama aslinya, sudah dua minggu lamanya tidak bisa bekerja di tempat ia mencari pundi-pundi rupiah.

Mawar yang sudah mendalami profesi sebagai pemandu lagu selama dua tahun ini, harus berdiam diri di rumah dan terpaksa tidak mendapat pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

"Sudah lama kerja disitu, tapi keluar masuk. Sebenernya dapetnya ya enggak tentu, kita kan dapetnya uang tip. Uang tip bisa ngelebihin gaji kita. Iya sejuta bisa lebih. Sekarang di rumah aja, makan tidur makan tidur," ujar Mawar di kawasan Serpong, Tangsel, Sabtu (28/3).

Bahkan, sebelum adanya pandemi Covid-19 dirinya bisa mendapat panggilan ke luar untuk menemani pria.

"Dari handphone juga enggak dikontek lagi sama tamu, gara-gara ada virus ini," tambahnya.

Lanjutnya, sejak pertama kali muncul Covid-19 yang menyerang warga Depok, Jawa Barat. Mawar sudah mulai merasakan sepi pelanggan.

Pimpinannya dimana ia bekerja juga sudah melarang adanya pengunjung dari orang asing.

"Itu sudah sepi, itu berapa orang doang yang datang. Biasanya ada orang luar yang datang, dari situ orang luar enggak bisa masuk. Lokal juga udah sepi yang datang," ungkapnya.

Namun begitu, Mawar juga sempat menceritakan, jika dirinya pernah menemani orang asing berasal dari Tiongkok disalah satu hotel.

"Pernah dapet tamu dari China, tapi disitu aku enggak tau corona itu dampaknya apa. Katanya dia mau pulang, tapi gak dibolehin sama pihak bandara. Dia itu masih ada di hotel ngajak karaoke. Akhirnya keluar aku bawa temen, pas selesai pulang baru ramai. Dikasih tau jangan nerima (orang asing)," papar Mawar.

Setelah menemani tamu orang asing, Mawar mengaku sempat pusing dan segera memeriksakan kesehatannya. Hasilnya pun, Mawar bisa bernapas lega karena negatif dari Covid-19.

Disaat Covid-19 sudah meluas hingga saat ini, Mawar mulai mengetahui dampaknya. Dan, tidak mau menerima tamu atau pelanggan dari orang asing.

"Waktu itu parno abis nemenin orang China itu, tapi syukur hasilnya negatif. Kalau takut mah takut, tapi takdir mati itu kan di tangan Tuhan. Takdirnya mau hidup ya hidup. Tapi kapok, enggak mau lagi terima tamu asing traumanya masih ada," katanya.

Mawar yang kini sudah tidak bisa bekerja karena mata pencahariannya ditutup dan juga mendekati bulan suci Ramadhan. Harus memutar otak untuk mencari penghasilan.

Tapi, hanya mengandalkan ijazah SMP untuk mencari pekerjaan nampaknya sulit. Itu yang menjadi dirinya bekerja ke dunia malam.

"Biasanya kalau mau puasa, mau lebaran aku jaga toko. Tapi sekarang toko-toko juga tutup semuanya. Apalagi aku cuman sampai kelas 2 SMA, pasti susah. Padahal aku pengen kerja," tutur Mawar.

"Sempat ada pikiran enggak mau balik lagi, tapi mau gimana lagi, kerja yang lain juga susah. Sebenarnya sudah enggak boleh kerja malam lagi. Pernah sakit waktu itu, lagi ngeroom," tambahnya.

Kini Mawar, hanya mengandalkan pemberian orang tua. Namun, ia tidak mau terus menerus mengandalkan pemberian orang tua.

"Kalau minta uang buat makan mah masih dikasih, tapi kalau ngandelin dia (orang tua) terus enggak setiap hari. Kalau kita kerja kan setiap hari ada pemasukan. Kalau gini terus pengeluarannya banyak, pemasukannya enggak ada," tegas Mawar.

Terakhir, Mawar berharap pandemi Covid-19 hilang agar dirinya bisa bekerja kembali untuk mendapatkan penghasilan demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya. [dzk]



from RMOLBanten.com https://ift.tt/2WNHRKL
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cerita Pemandu Lagu Hilang Jutaan Rupiah Karena Covid-19"

Posting Komentar