Lecehkan Perempuan, Komisi I Minta KPI Panggil Stasiun Tivi Yang Pekerjakan Komentaror
RMOLBANTEN. Anggota Komisi I DPR Nurul Arifin geram dengan komentar pembaca acara bola yang komentarnya sangat mengganggu bahkan bernada pelecehan.
Apalagi video lengkap dengan komen sang host itu menjadi viral.
Mantan artis Indonesia ini meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memanggil stasiun tivi yang mempekerjakan komentator tersebut.
"Saya minta dipanggil untuk diminta keterangan perihal pelecehan tersebut. Kategorinya pelecehan dan body shaming, sangat-sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang komentator di tengah tontonan publik seperti itu," kata Nurul di depan media dan disiarkan dalam sebuah tayangan televisi, Minggu (8/3).
Politisi Golkar ini menyatakan, jika dalam membawa acara saja sang host sampai bisa mengeluarkan pernyataan-pernyataan bernada melecehkan seperti itu, bisa dibayangkan perlakuan orang itu di luar sana.
"Konstruksi fisik seorang perempuan adalah given. Jika seorang komentator acara saja bisa kayak gitu, apalagi dia di luar acara. Kebayang yang bersangkutan perilaku di luar seperti apa. KPI harap memanggil stasiun tivi yang mempekerjakan komentator tersebut, juga si komentatornya," ujarnya.
Kata Nurul Arifin, pelecehan verbal bisa masuk ranah pidana.
Nurul mengungkapkan ada undang-undang yang menetapkan hal tersebut.
"Itu bisa masuk tindak pidana pelecehan verbal. Ada di UU PKDRT (Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Bisa ditindak tegas jika para penonton perempuan mengadukan perkara tersebut ke polisi," tegasnya.
Sebelumnya, pada pertandingan bola antara Persita Tangerang melawan PSM Makasar Jumat lalu, dua host (pembawa acara) mengomentari sekelompok suporter perempuan yang sedang meloncat-loncat di tribun.
Komentar keduanya dianggap melecehkan dan sangat tidak pantas, apalagi disampaikan sambil tertawa-tawa.
Sementara, melalui akun media sosialnya, sang pembawa acara, Rama Sugianto telah meminta maaf atas kekhilafannya tersebut.
"Saya pribadi sekali lagi mohon maaf sebesar besarnya atas segala kesalahan, dan segala khilaf saya kepada seluruh pecinta sepakbola Indonesia. Ini jadi pelajaran berharga buat saya, insyallah ke depan tidak akan terulang lagi," tulis Rama pada akun @rama_sugianto. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3aBEWbO
via gqrds
Apalagi video lengkap dengan komen sang host itu menjadi viral.
Mantan artis Indonesia ini meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memanggil stasiun tivi yang mempekerjakan komentator tersebut.
"Saya minta dipanggil untuk diminta keterangan perihal pelecehan tersebut. Kategorinya pelecehan dan body shaming, sangat-sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang komentator di tengah tontonan publik seperti itu," kata Nurul di depan media dan disiarkan dalam sebuah tayangan televisi, Minggu (8/3).
Politisi Golkar ini menyatakan, jika dalam membawa acara saja sang host sampai bisa mengeluarkan pernyataan-pernyataan bernada melecehkan seperti itu, bisa dibayangkan perlakuan orang itu di luar sana.
"Konstruksi fisik seorang perempuan adalah given. Jika seorang komentator acara saja bisa kayak gitu, apalagi dia di luar acara. Kebayang yang bersangkutan perilaku di luar seperti apa. KPI harap memanggil stasiun tivi yang mempekerjakan komentator tersebut, juga si komentatornya," ujarnya.
Kata Nurul Arifin, pelecehan verbal bisa masuk ranah pidana.
Nurul mengungkapkan ada undang-undang yang menetapkan hal tersebut.
"Itu bisa masuk tindak pidana pelecehan verbal. Ada di UU PKDRT (Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Bisa ditindak tegas jika para penonton perempuan mengadukan perkara tersebut ke polisi," tegasnya.
Sebelumnya, pada pertandingan bola antara Persita Tangerang melawan PSM Makasar Jumat lalu, dua host (pembawa acara) mengomentari sekelompok suporter perempuan yang sedang meloncat-loncat di tribun.
Komentar keduanya dianggap melecehkan dan sangat tidak pantas, apalagi disampaikan sambil tertawa-tawa.
Sementara, melalui akun media sosialnya, sang pembawa acara, Rama Sugianto telah meminta maaf atas kekhilafannya tersebut.
"Saya pribadi sekali lagi mohon maaf sebesar besarnya atas segala kesalahan, dan segala khilaf saya kepada seluruh pecinta sepakbola Indonesia. Ini jadi pelajaran berharga buat saya, insyallah ke depan tidak akan terulang lagi," tulis Rama pada akun @rama_sugianto. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3aBEWbO
via gqrds
0 Response to "Lecehkan Perempuan, Komisi I Minta KPI Panggil Stasiun Tivi Yang Pekerjakan Komentaror"
Posting Komentar