Selama Pandemi Covid-19, Penjualan Gula Aren di Banten Merosot Tajam

SERANG – Selama mewabahnya Virus Corona atau Covid-19 di Banten berimbas pada sektor ekonomi masyarakat. Tak terkecuali penjualan gula aren yang merosot tajam.

Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mandiri Cihara, Kabupaten Lebak,  Ahmad Sujana mengaku, hampir lebih dua bulan penjualan gula aren mengalami penurunan.

“Munculnya Corona membuat penjualan menurun. Dan sekarang kita menjualnya sepi sekali,” kata Sujana saat ditemui usai penyerahan bantuan sembilan bahan pokok (sembako) dari Kementerian Pertanian (Kementan) di Aula Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Senin (11/5/2020 ).

Dirinya juga memperkirakan penjualan gula aren mengalami penurunan hingga 70 persen. “Ada penurunan sampai 70 persen,” ujarnya.

“Mudah-mudahan kedepan corona ini segera selesai, sehingga aktifitas ekonomi semuanya menjadi pulih,” sambungnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Mitra Mandala Hariang dari  Lebak, Anwar mengaku berterima kasih dengan bingkisan berupa sembako yang diberikan oleh pemerintah.

“Saya ucapkan rasa terima kasih kepada pemerintah pusat dan Pemprov Banten. Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Karena sejak pandemi wabah korona, pendapatan kami turun draatis,”ungkap Anwar.

Diketahui, Pemerintah Pusat melalui Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemprov Banten memberikan bantuan berupa sembako kepada 150 penyadap gula aren yang tergabung dalam kelompok tani desa organik di Provinsi Banten. Bantuan tersebut diberikan sebagai upaya pemerintah meringankan beban masyarakat atas dampak pandemi Covid-19.

(Tra/Mir/Red)



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Selama Pandemi Covid-19, Penjualan Gula Aren di Banten Merosot Tajam"

Posting Komentar