Teknologi Bisa Jadi Ladang Buat Mahasiswa Di Tengah Pandemi Covid-19

RMOLBANTEN. Indonesia tengah dihadapi situasi pandemi Covid-19, tercatat data per Kamis (28/5) sudah ada 24.538 kasus, 6.240 dinyatakan sembuh dan 1.496 orang meninggal.

Tentunya, untuk menanggulangi Covid-19, pemerintah membuat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dan, bahkan telah menyiapkan skema 'New Normal' atau pola hidup baru dengan cara menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Akan tetapi, dalam kebijakan tersebut berbagai sektor merasakan dampaknya salah satunya sektor pendidikan yang diharuskan melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau kegiatan perkuliahan secara online atau e-learning (belajar dari rumah).

Sebagai contoh, tak sedikit mahasiswa yang mengeluhkan banyaknya tugas yang diberikan oleh Dosen, karena beban pembelajaran daring yang terlalu berlebihan dan berpotensi mengakibatkan stress.

Terlebih, ada beberapa konsentrasi dan matakuliah yang porsinya 50 persen materi, 50 persen praktek. Selain menjelaskan materi dan memberikan tugas, tentunya Dosen juga harus dapat memberikan solusi/kemudahan dalam mengerjakan tugas tersebut

Menananggapi itu, Akademisi dari Universitas Budi Luhur, Haronas Kutanto menjelaskan, saat situasi pandemi Covid-19 justru bisa menjadikan motivasi bagi mahasiswa untuk terus melakukan hal-hal kreatif sesuai dengan minatnya masing-masing.

"Dalam situasi saat ini jangan dijadikan alasan untuk tidak kreatif dan produktif. Seorang mahasiswa harus bisa berfikir kreatif. Ada banyak hal yang bisa dilakukan Mahasiswa #dirumahAja, tentunya sesuaikan dengan bidang keahlian atau jurusan masing-masing. Kuncinya adalah Inisiatif, Kreatif dan Teknologi," papar Haronas yang juga menjabat sebagai Kepala Konsentrasi Broadcast Journalism, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Budi Luhur kepada Kantor Berita RMOLBanten, Jumat (29/5).

Lanjut Haronas, poin inisiatif bisa diartikan yakni seorang mahasiswa harus mempunyai inisiatif untuk bergerak, menciptakan suatu karya dalam bentuk audiovisual.

"Kemudian kreatif, sebuah karya biasanya lahir dari pemikiran kreatif yang menghasilkan sebuah konsep desain karya (desain produksi) short video dengan berbagai macam jenisnya," tuturnya.

Dan, point terakhir yakni Teknologi (Tools and Technology), sebagai insan kreatif, harus dapat memanfaatkan perkembangan teknologi.

"Dalam memproduksi sebuah karya, entah itu film, podcast, feature atau dokumenter, mahasiswa membutuhkan peralatan produksi seperti camera, laptop dan software editing, yang saat ini dapat di eksekusi hanya dengan menggunakan Smartpone dengan berbagai macam pilihan aplikasi editingnya," ungkap Haronas.

Dari hal tersebut, Haronas menyimpulkan jika mahasiswa tak perlu pusing memikirkan peralatan dan konten apa yang akan dibuat.

"Tidak perlu pusing-pusing ingin membuat konten apa, membahas apa. Mulailah dari kesukaan, mulailah dari hobi. Seperti contoh membuat Short Video 'How to Do' yang hobinya memasak, bikin konten tentang cara memasak beberapa menu makanan," jelasnya.

"Yang suka otomotif, buatlah konten otomotif, yang suka hidroponik buatlah konten berkebun hidroponik, yang suka nyanyi buatlah konten cover lagu, dan masih banyak konten-konten bermanfaat yang dapat mahasiswa kerjakan di rumah, sekaligus dapat digunakan untuk mengumpulkan tugas kuliah," tambah Haronas.

Dengan begitu, Haronas berharap mahasiswa dapat produktif membuat sebuah karya disituasi pandemi Covid-19 dan bisa bermanfaat bagi orang lain.

"Pemikiran kreatif dan wawasan yang kita miliki, tentu menjadi modal utama untuk tetap produktif ditengah pandemi. Berkarya sekaligus bermanfaat untuk orang lain," tutupnya. [ars]



from RMOLBanten.com https://ift.tt/2ZUqn0K
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teknologi Bisa Jadi Ladang Buat Mahasiswa Di Tengah Pandemi Covid-19"

Posting Komentar