Maknyus ! ‘Raja Dengdeng dan Gepuk’ Khas Banten Rambah Pasar Nasional

CILEGON – Masyarakat Kota Cilegon tentu sudah tidak asing lagi dengan dendeng, panganan yang berasal dari olahan daging sapi atau kerbau yang sudah dikeringkan ditambah bumbu dan rempah-rempah. Panganan itu umumnya biasa ditemui saat di bulan Ramadan hingga menjelang hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Namun karena kejelian salah seorang warga Kota Cilegon dalam melihat peluang dan selera pasar, maka produk itu kini dapat diperoleh secara mudah setiap saat tanpa harus lelah mengolahnya atau menunggu momen-momen tertentu.

“Selama ini saya melihat belum ada yang memproduksi produk ini (dendeng), akhirnya saya coba bikin yang dari awal produksi 3-5 kilogram daging, ternyata antusiasme konsumen itu besar, sehingga saya dua tiga kali lipatkan dan sekarang terus bertambah antara 40 sampai 60 kilogram daging sekali produksi,” ungkap Deni Irawan, pendiri ‘Raja Dengdeng dan Gepuk’ khas Banten.

Ditemui di rumah produksinya di Jalan Tegal Padang 1, Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon pada Rabu (8/7/2020), pria yang sudah dikarunia 4 anak ini menuturkan lika liku perjalanan usahanya sebelum akhirnya fokus membesarkan ‘Raja Dengdeng dan Gepuk’ khas Banten.

“Alhamdulillah, ‘Raja Dengdeng dan Gepuk’ ini sudah bersertifikat halal dari MUI. Setelah kita rutin mengikuti berbagai macam bazar dan pameran nasional, juga melakukan pemasaran secara online, akhirnya sampai ada permintaan dari Kementerian Pariwisata yang menginginkan produk tanpa bahan pengawet sebanyak 1.000 pieces dan saat ini kita sedang menunggu PO untuk 10.000 pieces tambahan,” ucapnya bersyukur.

Lebih jauh Ketua Umum Forum Komunikasi Pelaku UMKM (FKPU) di bawah binaan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Mikro (UKM) Kota Cilegon ini memaparkan, ditunjang aneka perangkat produksi yang sudah cukup memadai, daging sapi dan kerbau tanpa lemak dan gaji, hingga lidah dan paru diolah menjadi stockist dendeng dan gepuk dalam plastik kemasan dengan berbagai ukuran berat dan rasa yang awet hingga enam bulan.

“Yang membedakan Dengdeng Raja ini dengan yang lain dari taste-nya, karena bumbu dan cara produksi yang berbeda dan menggunakan resep warisan dari keluarga. Kita terus kembangkan pemasaran dengan pembinaan dari Dinas Koperasi maupun Dinas Perdagangan dan Perindustrian Cilegon baik itu terkait pembinaan dan pelatihan seperti marketing online/offline, pembukuan dan sertifikasi branding hingga saat ini kita memperjuangkan agar produk IKM ini dapat masuk ke toko retail,” tandasnya.

Di bagian lain Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Mikro (UKM) Kota Cilegon, Tatang Muftadi mengapresiasi capaian dari ‘Dengdeng Raja dan Gepuk’ khas Banten yang dikatakannya sudah menjadi produk lokal IKM unggulan tersebut.

“Tentu ini jadi kebanggaan kita, karena kuliner olahan Kota Cilegon ini sudah menasional, diterima baik oleh lidah masyarakat luas. Karena hasil sinergitas antara pegiat koperasi dengan pelaku UMK ini terbukti dalam setiap pameran produk ini laku keras, dan terus akan kita upayakan untuk dapat lebih berkembang,” ujarnya singkat. (dev/red)



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Maknyus ! ‘Raja Dengdeng dan Gepuk’ Khas Banten Rambah Pasar Nasional"

Posting Komentar