Alat PCR Mahal, Sufmi Dasco Dorong Komite Penanganan Covid-19 Turun Tangan

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (4/9).
Sebelumnya,Ketua Satgas Penanganan Covid-19 merangkap Ketua BNPB, Doni Monardo dalam paparannya di Komisi VIII, menyebut ada rumah sakit yang memberi harga tes PCR lima kali lipat dari harga seharusnya.
"Alat PCR merupakan hal yang sangat urgen bagi masyarakat dan kalau harganya masih terlalu mahal menurut Ketua BNPB, seharusnya Gugus Tugas Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional bisa segera merespon hal tersebut," terang Dasco.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, mengatakan tindak lanjut temuan tersebut diperlukan agar ke depannya ada batasan harga yang ditetapkan untuk melakukam tes PCR.
Dengan begitu, kata Dasco, tidak ada lagi perbedaan harga yang melampaui harga seharusnya, bahkan hingga lima kali lipat.
"Sehingga kemahalan-kemahalan PCR atau perbedaan harga-harga PCR itu bisa disamakan atau minimal ada patokan harga. Karena region yang dipakai mungkin berbeda sehingga masyarakat yang akan melakukan tes PCR juga tidak terbebani secara berlebihan," demikian Sufmi Dasco Ahmad.
Seagai informasi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, Doni Monardo mengungkapkan ada rumah sakit tertentu yang memainkan harga tes polymerase chain reaction/PCR hingga lima kali lipat dari harga normal.
Namun Doni tidak menyebutkana nama rumah sakit yang mematok harga mahal tes PCR.
"Ada rumah sakit yang mematok harga tes PCR Swab sampai di atas Rp 2,5 juta. Padahal harga rutin atau harga yang bisa kita lihat sebenarnya tidak akan lebih dari Rp 500 ribu per unit atau per sekali pemeriksaan spesimen," kata Doni saat rapat dengan Komisi VIII DPR, Kamis (3/9). [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/31VY2YE
via gqrds
0 Response to "Alat PCR Mahal, Sufmi Dasco Dorong Komite Penanganan Covid-19 Turun Tangan"
Posting Komentar