HMI Serang: Pengangguran Di Banten Tertinggi, Kemisikinan 5,92 Persen Dan Penanganan Pandemi Gagap

RMOLBANTEN Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang beunjukrasa di Depan Gedung DPRD Provinsi Banten. Para mahasiswa ini melakukan teatrikal sebagai refleksi di Hari Ulang Tahun Provinsi Banten yang ke-20, Minggu (4/9).

Tujuan terpisahnya Banten dari Provinsi Jawa Barat pada tahun 2000 lalu merupakan satu upaya agar Banten bisa membangun wilayahnya sendiri, mandiri, serta dapat mensejahterakan masyarakatnya secara keseluruhan.

Namun, mahasiswa menilai, setelah 20 tahun Banten terpisah dari Jabar dan menjadi Provinsi sendiri, Banten terkesan jauh dari provinsi yang maju dan bisa mensejahterakan masyarakatnya.

Ketua Umum HMI Cabang Serang, Faisal Dudayef Payumi Padma, mengungkapkan Angka kemiskinan di Provinsi Banten pada Maret 2020 mencapai 5,92 persen.

"Ini tentu memilukan sebagai provinsi yang berdekat secara geografis dengan ibu kota negara. Banten tidak mampu membaik" ujarnya

"Banten juga menduduki peringkat pertama jumlah terbanyak angka pengangguran di Indonesia. Berdasarkan tingkat pengangguran di Baten sebesar 8,01, Ini juga menambah rapot merah bagi pemerintah Provinsi Banten yang hari ini sudah 20 Tahun," tambahnya.

Faisal juga mengatakan, dalam penanganan Covid-19 Pemerintah Provinsi Bangen terlihat gagap dalam melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan Kota di Banten.

Kemudian, Koordinator Aksi Ari Opanda mengatakan, Hari ini Provinsi Banten berusia 20 tahun Usia yang dewasa bagi berdirinya sebuah provinsi. Di usianya yang ideal harusnya banten bisa menjadi patron good government. Namun saat ini tidak dewasa.

Ia juga menilai, Provinsi Banten menjadi provinsi penyumbang angka pengangguran tertinggi di Indonesia.

"Ini prestasi yang buruk, terlebih di era pandemi ini. Tentu banyak aspek yang kemudian menjadi penyebab melambungnya angka pengangguran ini." Ungkapnya

Senada, salah datu pengurus HMI Cabang Serang lainnya, Muhammad Soleh, menilai persoalan di Banten masih banyak dari mulai kurangnya lapangan pekerjaan serta kurangnya perhatian dalam sektor pendidikan.

"Padahal kita tau pendidikan hal yang vital untuk mencetak SDM berkualitas. Sebagimana dulu janji politik WH-Andika mengenai Programnya yakni Pendikan Kesehatan dan infrastruktur," ujarnya.

"Ditambah persoalan peminjaman ke PT. SMI yang nilainya Rp 4 T yang baru baru dicairkan sekitar Rp 800 miliar yang seharusnya di alokasikan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tetapi lebih di fokuskan pembangunan Sport Center," tutupnya [ars]



from RMOLBanten.com https://ift.tt/33rnTs7
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "HMI Serang: Pengangguran Di Banten Tertinggi, Kemisikinan 5,92 Persen Dan Penanganan Pandemi Gagap"

Posting Komentar