Soroti Forum Bisnis INA LAC 2020, Dubes Panama: Terobosan Penting Kemlu di Tengah Pandemi
RMOLBANTEN. Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kementerian Perdagangan, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), meluncurkan Platform Digital Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) 2020.
Duta Besar luar biasa dan berkuasa penuh (Dubes LBBP) RI untuk Republik Panama, Sukmo Harsono, menyambut positif platform ekspor ke wilayah Amerika Latin dan Karibia tersebut.
"Platform ini merupakan terobosan penting dari Kemlu dalam menghadapi situasi pandemi yang belum berujung. Maka, hadirnya platform digital ini didukung oleh semua intansi baik BKPM dan Kementrian perdagangan," kata Sukmo kepada wartawan, Jumat (9/10).
Dalam peluncuran platform digital tersebut, Wamenlu RI, Mahendra Siregar, berharap publik makin memahami situasi di dunia. Mengingat di satu sisi, semua kawasan atau negara di dunia, berperan penting terhadap hubungan ekonomi, perdagangan, dan investasi dengan Indonesia.
"Wamenlu secara tegas mengatakan bahwa kerja diplomasi ekonomi tidak akan pernah surut oleh hambatan yang ada. Global platform change merupakan keniscayaan yang harus dikuasai," papar Sukmo.
Sementara itu, Dirjen Amerika dan Eropa Kemlu, I Gede Ngurah Swajaya, menegaskan potensi pasar Amerika Latin dan Karibia. Indonesia, menurut Sukmo, harus masuk dan merebut pasar tersebut.
"Oleh sebab itu, kami para Dubes sangat merasakan manfaat Platform ini ke depannya," imbuh Waketum Partai Bulan Bintang (PBB) tersebut.
Untuk diketahui, peluncuran platform digital ini dilakukan virtual oleh Wamenlu RI dan dihadiri oleh kalangan pengusaha Indonesia, media Indonesia serta Perwakilan RI di kawasan Amerika Latin dan Karibia.
Diplomasi ekonomi Kemenlu ini diharapkan dapat menjadi wadah interaksi antar pelaku usaha di Indonesia dan Amerika Latin dan Karibia. Mengingat jumlah penduduk di sana yang besar dengan potensi ekspor mencapai US$ 1 triliun.
Sebagai catatan, wilayah Amerika Latin merupakan salah satu mitra dagang Indonesia, pada tahun 2019. Dengan nilai perdagangan bilateral mencapai US$ 7,81 miliar atau tumbuh sebesar 3 persen, jika dibandingkan tahun 2018.
Demikian pula nilai ekspor yang meningkat dari US$ 4,06 miliar menjadi US$ 4,55 miliar. Komoditas ekspor utama Indonesia ke kawasan tersebut, antara lain, kendaraan dan suku cadang, kertas dan produk kertas, alas kaki, serta bahan baku industri.
Paskapandemi Covid-19, perdagangan produk-produk terkait diprediksi akan terus meningkat. Sehingga dapat mendorong ekspor Indonesia.
"Saat ini, masing-masing negara masih fokus pada penanganan pandemi. Sehingga, tetap bisa dimanfaatkan potensi kerja sama dalam industri alat kesehatan dan farmasi," demikian Sukmo.
Peluncuran platform digital ini merupakan awal dari rangkaian kegiatan Forum Bisnis INA-LAC 2020 yang akan dilaksanakan secara hybrid pada 9-11 November 2020. Forum Bisnis yang telah menarik minat pelaku bisnis kedua kawasan Amerika Latin dan Karibia. [tsr]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/34LUF6M
via gqrds
Duta Besar luar biasa dan berkuasa penuh (Dubes LBBP) RI untuk Republik Panama, Sukmo Harsono, menyambut positif platform ekspor ke wilayah Amerika Latin dan Karibia tersebut.
"Platform ini merupakan terobosan penting dari Kemlu dalam menghadapi situasi pandemi yang belum berujung. Maka, hadirnya platform digital ini didukung oleh semua intansi baik BKPM dan Kementrian perdagangan," kata Sukmo kepada wartawan, Jumat (9/10).
Dalam peluncuran platform digital tersebut, Wamenlu RI, Mahendra Siregar, berharap publik makin memahami situasi di dunia. Mengingat di satu sisi, semua kawasan atau negara di dunia, berperan penting terhadap hubungan ekonomi, perdagangan, dan investasi dengan Indonesia.
"Wamenlu secara tegas mengatakan bahwa kerja diplomasi ekonomi tidak akan pernah surut oleh hambatan yang ada. Global platform change merupakan keniscayaan yang harus dikuasai," papar Sukmo.
Sementara itu, Dirjen Amerika dan Eropa Kemlu, I Gede Ngurah Swajaya, menegaskan potensi pasar Amerika Latin dan Karibia. Indonesia, menurut Sukmo, harus masuk dan merebut pasar tersebut.
"Oleh sebab itu, kami para Dubes sangat merasakan manfaat Platform ini ke depannya," imbuh Waketum Partai Bulan Bintang (PBB) tersebut.
Untuk diketahui, peluncuran platform digital ini dilakukan virtual oleh Wamenlu RI dan dihadiri oleh kalangan pengusaha Indonesia, media Indonesia serta Perwakilan RI di kawasan Amerika Latin dan Karibia.
Diplomasi ekonomi Kemenlu ini diharapkan dapat menjadi wadah interaksi antar pelaku usaha di Indonesia dan Amerika Latin dan Karibia. Mengingat jumlah penduduk di sana yang besar dengan potensi ekspor mencapai US$ 1 triliun.
Sebagai catatan, wilayah Amerika Latin merupakan salah satu mitra dagang Indonesia, pada tahun 2019. Dengan nilai perdagangan bilateral mencapai US$ 7,81 miliar atau tumbuh sebesar 3 persen, jika dibandingkan tahun 2018.
Demikian pula nilai ekspor yang meningkat dari US$ 4,06 miliar menjadi US$ 4,55 miliar. Komoditas ekspor utama Indonesia ke kawasan tersebut, antara lain, kendaraan dan suku cadang, kertas dan produk kertas, alas kaki, serta bahan baku industri.
Paskapandemi Covid-19, perdagangan produk-produk terkait diprediksi akan terus meningkat. Sehingga dapat mendorong ekspor Indonesia.
"Saat ini, masing-masing negara masih fokus pada penanganan pandemi. Sehingga, tetap bisa dimanfaatkan potensi kerja sama dalam industri alat kesehatan dan farmasi," demikian Sukmo.
Peluncuran platform digital ini merupakan awal dari rangkaian kegiatan Forum Bisnis INA-LAC 2020 yang akan dilaksanakan secara hybrid pada 9-11 November 2020. Forum Bisnis yang telah menarik minat pelaku bisnis kedua kawasan Amerika Latin dan Karibia. [tsr]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/34LUF6M
via gqrds
0 Response to "Soroti Forum Bisnis INA LAC 2020, Dubes Panama: Terobosan Penting Kemlu di Tengah Pandemi"
Posting Komentar