Cabe Rawit Di Kota Serang Kian Pedas, Kadisprindagkop Alibi Musim Hujan

RMOLBANTEN Sudah hampir tiga bulan, sejak awal tahun 2021 harga cabe rawit merah di Kota Serang mengalami kenaikan signifikan, kenaikan bahkan sampai tiga kali lipat. Akibatnya, permintaan cabe pedas tersebut menurun.

Kepala Disperindagkop Kota Serang Akhmad Zubaidilah mengatakan, kenaikan harga karena hasil panen cabe rawit tidak maksimal, disebabkan musim penghujan.

"Memang sekarang dari Sabang sampai merauke, di Indonesia ini sedang musim penghujan. Sehingga banyak virus pada tanaman cabenya, akibatnya sentra penghasil cabe kualitas tinggi ini kewalahan karena hasil panennya berkurang," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (16/3).

Akibat dari persoalan itu, distribusi ke Kota Serang pun berkurang. Terlebih di Kota Serang ini tidak ada penghasil cabe, termasuk di Provinsi Banten.

"Jadi cabe itu semuanya dari Jawa, dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, kalau di kita belum ada. Tetapi terkait masalah ini terjadi bukan hanya di Kota Serang, tetapi se-Indonesia," katanya.

Zubaidillah juga berdalih bahwa pihaknya telah melakukan operasi pasar di Pasar Rau, tetapi hanya saja peminatnya sedikit. Meski dengan harga di bawah pasaran.

"Kemarin kita sudah operasi pasar, tetapi peminatnya hanya sedikit, mungkin karena cabenya tidak sesuai yang mereka harapkan. Padahal harganya cuma Rp 95 ribu perkilonya," katanya.

Pihaknya lebih lanjut, akan koordinasi lagi dengan Pemprov dan juga akan koordunasi dengan sentra cebe itu agar dapat distribusi di Kota Serang.

"Kita akan kordinasikan karena kebutuhannya cabe rawit di Kota Serang besar," pungkasnya. [ars]


from RMOLBanten.com https://ift.tt/3ttQJT6
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cabe Rawit Di Kota Serang Kian Pedas, Kadisprindagkop Alibi Musim Hujan"

Posting Komentar