Kampung Lampion Kota Tangerang, Dulu Daerah Kumuh Sekarang Hijau
RMOLBANTEN Menjadi kota metropolitan yang memiliki banyak industri tak membuat masyarakat Kota Tangerang tidak mencoba bercocok tanam.
Dengan semangat inovasi, masyarakat di RT04/01, Kelurahan Pajang, Kecamatan Benda terus mengembangkan kampung tematiknya hingga mencapai Kampung Sejahtera Mandiri (KSM).
Kampung yang diberi nama KSM Lampion ini berfokus pada program ketahanan pangan. Lampion sendiri merupakan singkatan dari Langkah Maju Pajang In Move On.
Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah terus mendorong masyarakat untuk berlomba dalam mengembangkan kampungnya masing-masing. Hal tersebut agar pembangunan Kota Tangerang dapat juga dilakukan dengan peran masyarakat.
"Dengan melibatkan masyarakat tentunya pembangunan Kota Tangerang dapat lebih cepat dibandingkan hanya mengandalkan pemerintah saja," jelas Arief.
Berawal dari kampung yang sangat kumuh, namun sekarang sedang melakukan berbagai perubahan. Aktivitas yang dilakukan yaitu dengan bercocok tanam.
"Dulunya di sini super kumuh karena banyak sampah, makanya sekarang ingin melakukan perubahan dengan bangun kampung seperti ini. Kegiatan di sini dilakukan secara gotong royong dari warga setempat," ujar Usa Rahman, Kepala Seksie (Kasie) Ekonomi dan Bangunan (Eksbang) Kelurahan Pajang, Kecamatan Benda.
Kegiatan tersebut dilakukan secara bergotong royong oleh warga setempat. Termasuk didalamnya terdapat Kelompok Wanita Tani (KWT) yang menanam berbagai macam sayuran, seperti kembang kol, terong, kangkung, tomat, dan cabai.
"Disini ada KWT anggota kurang lebih 23 orang dan baru mulai bergerak satu bulan," tutur Usa.
Ia mengatakan, tak hanya bercocok tanam, warga di kampung tersebut juga membuat berbagai kerajinan dari sampah daur ulang. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi sampah dengan cara memilah sampah dari setiap rumah di Kampung tersebut.
"Kegiatan yang dilakukan oleh KWT ini, selain bercocok tanam juga membuat kerajinan lampion dengan gelas plastik bekas. Anggota KWT tergabung dari ibu-ibu RT04 saja," tutur Aguswati, Ketua KWT Lampion Sejahtera.
Rencana kedepannya, KWT Lampion ini akan membuat 1000 buah lampion. Harapannya yang tergabung di dalamnya dapat berkarya dan hidup dari lampion.
"Kami masyarakat di Kampung ini ingin hasil cocok tanam dan hasil kerajinan dari warga bisa menjadi mata pencaharian, sehingga bernilai ekonomi, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini," pungkasnya. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2QoPrKJ
via gqrds
Dengan semangat inovasi, masyarakat di RT04/01, Kelurahan Pajang, Kecamatan Benda terus mengembangkan kampung tematiknya hingga mencapai Kampung Sejahtera Mandiri (KSM).
Kampung yang diberi nama KSM Lampion ini berfokus pada program ketahanan pangan. Lampion sendiri merupakan singkatan dari Langkah Maju Pajang In Move On.
Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah terus mendorong masyarakat untuk berlomba dalam mengembangkan kampungnya masing-masing. Hal tersebut agar pembangunan Kota Tangerang dapat juga dilakukan dengan peran masyarakat.
"Dengan melibatkan masyarakat tentunya pembangunan Kota Tangerang dapat lebih cepat dibandingkan hanya mengandalkan pemerintah saja," jelas Arief.
Berawal dari kampung yang sangat kumuh, namun sekarang sedang melakukan berbagai perubahan. Aktivitas yang dilakukan yaitu dengan bercocok tanam.
"Dulunya di sini super kumuh karena banyak sampah, makanya sekarang ingin melakukan perubahan dengan bangun kampung seperti ini. Kegiatan di sini dilakukan secara gotong royong dari warga setempat," ujar Usa Rahman, Kepala Seksie (Kasie) Ekonomi dan Bangunan (Eksbang) Kelurahan Pajang, Kecamatan Benda.
Kegiatan tersebut dilakukan secara bergotong royong oleh warga setempat. Termasuk didalamnya terdapat Kelompok Wanita Tani (KWT) yang menanam berbagai macam sayuran, seperti kembang kol, terong, kangkung, tomat, dan cabai.
"Disini ada KWT anggota kurang lebih 23 orang dan baru mulai bergerak satu bulan," tutur Usa.
Ia mengatakan, tak hanya bercocok tanam, warga di kampung tersebut juga membuat berbagai kerajinan dari sampah daur ulang. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi sampah dengan cara memilah sampah dari setiap rumah di Kampung tersebut.
"Kegiatan yang dilakukan oleh KWT ini, selain bercocok tanam juga membuat kerajinan lampion dengan gelas plastik bekas. Anggota KWT tergabung dari ibu-ibu RT04 saja," tutur Aguswati, Ketua KWT Lampion Sejahtera.
Rencana kedepannya, KWT Lampion ini akan membuat 1000 buah lampion. Harapannya yang tergabung di dalamnya dapat berkarya dan hidup dari lampion.
"Kami masyarakat di Kampung ini ingin hasil cocok tanam dan hasil kerajinan dari warga bisa menjadi mata pencaharian, sehingga bernilai ekonomi, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini," pungkasnya. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2QoPrKJ
via gqrds
0 Response to "Kampung Lampion Kota Tangerang, Dulu Daerah Kumuh Sekarang Hijau"
Posting Komentar