Jadi Sorotan KPK, Ini Penampakan Gedung SMKN 7 Tangsel
RMOLBANTEN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja merilis melalui keterangan resmi, terkait dengan penyidikan baru dugaan tindak pidana korupsi pengadaan lahan pembangunan SMK Negeri 7 Tangsel di Rengas, Ciputat Timur, Tangsel.
KPK melalui Tim Penyidik telah selesai melakukan upaya paksa penggeledahan di beberapa tempat di wilayah Jakarta, Tangerang Selatan, Serang Banten dan Bogor, yaitu rumah kediaman dan kantor dari para pihak yang terkait dengan perkara ini.
Selama proses penggeledahan tersebut, telah ditemukan dan diamankan berbagai barang yang nantinya akan dijadikan sebagai barang bukti diantaranya dokumen, barang elektronik dan 2 unit mobil.
Selanjutnya akan dilakukan analisa dan segera dilakukan penyitaan untuk melengkapi berkas perkara dimaksud.
Kantor Berita RMOLBanten, mencoba mendatangi SMK Negeri 7 Tangsel. Dalam perjalanan menuju SMK Negeri 7 Tangsel, sudah terlihat akses jalan yang tidak memadai.
Untuk sampai di SMK Negeri 7 Tangsel, harus melewati perumahan elit hingga nantinya masuk ke dalam gang sempit jalan perkampungan.
Yang paling mencenangkan, sebagai sekolah baru dan diresmikan pada 5 Mei 2016 ini, tidak dapat lahan parkir untuk kendaraan mobil.
Kendaraan bermotor pun, harus melewati jalan setapak dengan kondisi jalan rusak yang hanya bisa dilintasi satu kendaraan bermotor.
Seteleh melewati jalan yang berliku, kita dihadapkan pada pemandangan menenangkan yaitu gedung SMK Negeri 7 Tangsel yang mengkrak. Walaupun, lahan yang ditempati SMK Negeri 7 Tangsel terbilang sangat luas untuk ukuran sekolah Negeri.
Wakil Kepala SMK Negeri 7 Tangsel bidang kehumasan, Wita Maulida menyampaikan, jika pihak sekolah belum tahu mengenai adanya penyidikan dugaan penyalahgunaan lahan pembangunan di SMK Negeri 7 Tangsel.
"Justru saya baru tau, jadi saya blm dapat informasi. Saya juga baru tau dari wartawan. Belum ada ketemu KPK, belum ada yang menghubungi juga," kata Wita di lokasi, Kamis (2/9).
Diketahui SMK Negeri 7 Tangsel sebelum menempati gedung yang menjadi sorotan KPK, lebih dulu menumpang di salah satu sekolah.
Pada akhirnya, tahun 2018 dimulai pembangunan gedung dan tahun 2019 mulai ditempati.
Namun, hingga tahun 2021 pekerjaan pembangunan lanjutan gedung SMK Negeri 7 Tangsel mandek.
"Saya kurang paham, kan itu berkaitan dengan sarana prasarana. Sudah 2018 memang begini, belum ada pembangunan lagi," ujarnya.
Disinggung mengenai akses jalan yang kurang memadai atau kurang layak, Wita mengatakan, jika akses jalan tersebut satu-satunya akses pintu masuk sekolah.
Dan, bahkan Wita sempat menjadi korban akses jalan yang tidak layak tersebut.
"Baru itu aja (aksesnya), saya sempat jatuh guling-guling disitu, kaya di sinetron guling-guling, motor saya dimana, sayanya dimana. Sayanya kurang hati-hati," ungkap Wita.
Hingga kini, belum ada keterangan dari KPK perihal rumah siapa yang telah digeledah dan mobil milik siapa saja yang menjadi barang bukti dugaan korupsi saat dilakukan penggeledahan. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2YhGzdL
via gqrds
KPK melalui Tim Penyidik telah selesai melakukan upaya paksa penggeledahan di beberapa tempat di wilayah Jakarta, Tangerang Selatan, Serang Banten dan Bogor, yaitu rumah kediaman dan kantor dari para pihak yang terkait dengan perkara ini.
Selama proses penggeledahan tersebut, telah ditemukan dan diamankan berbagai barang yang nantinya akan dijadikan sebagai barang bukti diantaranya dokumen, barang elektronik dan 2 unit mobil.
Selanjutnya akan dilakukan analisa dan segera dilakukan penyitaan untuk melengkapi berkas perkara dimaksud.
Kantor Berita RMOLBanten, mencoba mendatangi SMK Negeri 7 Tangsel. Dalam perjalanan menuju SMK Negeri 7 Tangsel, sudah terlihat akses jalan yang tidak memadai.
Untuk sampai di SMK Negeri 7 Tangsel, harus melewati perumahan elit hingga nantinya masuk ke dalam gang sempit jalan perkampungan.
Yang paling mencenangkan, sebagai sekolah baru dan diresmikan pada 5 Mei 2016 ini, tidak dapat lahan parkir untuk kendaraan mobil.
Kendaraan bermotor pun, harus melewati jalan setapak dengan kondisi jalan rusak yang hanya bisa dilintasi satu kendaraan bermotor.
Seteleh melewati jalan yang berliku, kita dihadapkan pada pemandangan menenangkan yaitu gedung SMK Negeri 7 Tangsel yang mengkrak. Walaupun, lahan yang ditempati SMK Negeri 7 Tangsel terbilang sangat luas untuk ukuran sekolah Negeri.
Wakil Kepala SMK Negeri 7 Tangsel bidang kehumasan, Wita Maulida menyampaikan, jika pihak sekolah belum tahu mengenai adanya penyidikan dugaan penyalahgunaan lahan pembangunan di SMK Negeri 7 Tangsel.
"Justru saya baru tau, jadi saya blm dapat informasi. Saya juga baru tau dari wartawan. Belum ada ketemu KPK, belum ada yang menghubungi juga," kata Wita di lokasi, Kamis (2/9).
Diketahui SMK Negeri 7 Tangsel sebelum menempati gedung yang menjadi sorotan KPK, lebih dulu menumpang di salah satu sekolah.
Pada akhirnya, tahun 2018 dimulai pembangunan gedung dan tahun 2019 mulai ditempati.
Namun, hingga tahun 2021 pekerjaan pembangunan lanjutan gedung SMK Negeri 7 Tangsel mandek.
"Saya kurang paham, kan itu berkaitan dengan sarana prasarana. Sudah 2018 memang begini, belum ada pembangunan lagi," ujarnya.
Disinggung mengenai akses jalan yang kurang memadai atau kurang layak, Wita mengatakan, jika akses jalan tersebut satu-satunya akses pintu masuk sekolah.
Dan, bahkan Wita sempat menjadi korban akses jalan yang tidak layak tersebut.
"Baru itu aja (aksesnya), saya sempat jatuh guling-guling disitu, kaya di sinetron guling-guling, motor saya dimana, sayanya dimana. Sayanya kurang hati-hati," ungkap Wita.
Hingga kini, belum ada keterangan dari KPK perihal rumah siapa yang telah digeledah dan mobil milik siapa saja yang menjadi barang bukti dugaan korupsi saat dilakukan penggeledahan. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2YhGzdL
via gqrds
0 Response to "Jadi Sorotan KPK, Ini Penampakan Gedung SMKN 7 Tangsel"
Posting Komentar