Jelang Putusan MK, Bupati Irna Larang Warganya Ke Jakarta
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengimbau kepada masyarakatnya untuk tidak berangkat di gedung MK di Jakarta.
Bahkan, Irna tidak sepakat jika alasan warga ke MK untuk menjalankan jihad.
Malah ia menyarankan, sebaiknya warga mengalihkan jihadnya untuk membangun desa.
"Kalau mau jihad, jihadlah di kampung. Bangun desanya. Membangun itu cukup dengan tidak membuat onar, kegaduhan, memakmurkan masjid, mencerdaskan masyarakat, dan membantu yang tidak mampu," ujar Irna, Rabu (26/6).
Menurut bupati, cara berjihad tidak mesti bersuara di MK, namun bisa dilakukan dengan cara-cara mudah seperti tidak membuat onar.
Karena menurutnya dengan melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti bekerja juga termasuk dalam jihad.
"Aktivitas di kampung akan terganggu dengan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif. Kalau menurut saya, kita bijak saja melakukan aktivitas sehari-hari di kampung. Yang pedagang silakan berdagang, yang bertani silakan berkebun atau ke sawah. Begitu pun yang berbisnis," sarannya.
Karenanya Irna berharap warga Pandeglang tidak berangkat ke Jakarta, apalagi sampai memobilisasi massa.
Terlebih bila keberangakatan itu hanya sekadar emosi semata.
Ibu dari tiga anak itu meminta masyarakat untuk bijak menyikapi apapun keputusan MK. Siapapun pemenang yang ditetapkan MK, harus dihormati. Irna menilai, kini tidak perlu lagi ada pengkubuan antar pihak dan saatnya membumikan kembali budaya saling memaafkan.
"Siapapun yang diputuskan nanti sama MK, harus kita terima. Ke depannya masih banyak PR kita. Ekonomi harus jalan, pembangunan di desa juga. Kan ga mungkin stagnan. Siapapun yang akan memimpin kita support, kita doakan yang terbaik," imbuhnya. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2RBvBZk
via gqrds
0 Response to "Jelang Putusan MK, Bupati Irna Larang Warganya Ke Jakarta"
Posting Komentar