WH Akui Ekonomi, Pengangguran, dan Kemiskinan Tak Sesuai Target

RMOLBanten. Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengaku laju pertumbuhan ekonomi (LPE) dan tingkat penganguran terbuka (TPT) serta kemiskinan pada tahun 2018 tidak sesuai dari target yang ditetapkan.

Hal itu disampaikan WH dalam Rapat paripurna jawaban gubernur terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap penyampaian nota pengantar gubernur mengenai Raperda Usul Gubernur tentang Perubahan Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Banten tahun 2012-2022, Rabu (26/6).

Dari enam indikator makro, kata WH, tiga indikator yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Gini Ratio dan tingkat inflasi telah melampaui target yang telah ditetapkan.

Sementara untuk LPE, TPT dan tingkat kemiskinan masih belum memenuhi target," ujar WH.

Ia menjelaskan, capaian target LPE sebesar 6 persen, hanya mampu mencapai 5,98 persen.

Dan belum tercapainya target tersebut tidak lepas dari sentimen negatif yang terjadi pada perekonomian global seperti perang dagang Amerika Serikat.

Capaian target terus menunjukan trend kenaikan. Namun menginggat perekonomian Banten berkolerasi langsung dengan kondisi ekonomi di Amerika Serikat, dan Eropa sebagai tujuan utama ekspor Banten, Singapura sebaga negara asal impor, serta China sebagai kompetetor utama komoditas besi baja, dampaknya terasa pada berkurangnya kemampuan industri dalam menyerap tenaga kerja Banten," ungkapnya.

Sementara terkait LPE yang tak sesuai target, WH berdalih kondisi tersebut tak bisa lepas dari lemahnya pertumbuhan ekonomi negara tujuan ekspor industri Banten.

Khsusunya industri alaskaki dan tekstil yang bersifat labour intensive industry," imbuhnya.

Meski target penyerapan tenaga kerja ditahun 2018 tak sesuai dengan target, akan capaian tetapi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya masih lebih baik.

TPT tahun 2018 telah menyentuh titik terendah sepanjang sejarah Banten berdiri yaitu 8,25 persen, namun masih belum mampu mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 8,45 persen, namun demikian pada posisi Februari 2019 telah turun menjadi 7,52 persen," ujarnya.

Ditambah lagi, besarnya minat masyarakat luar Banten bekerja diindutri menjadi kendala yang dihadapi oleh pemerintah daerah.

Animo masyarakat Indonesia untuk berimigrasi ke Banten, sementara kemampuannya belum tentu sesuai dengan kebutuhan industri. Hal inilah yang menyebabkan TPT di Banten masih tinggi," terang WH.

Meskipun berbagai kendala dan masalah ketenagakerjaan, pemprov terus berupaya menekan angka pengangguran.

Salah satunya, melalui kerjasama dengan asosisasi pengusaha Indonesia melalui pengembangan bursa kerja online.

Kami juga telah melakukan MoU (kesepakatan) dengan dunia usaha dan industri dengan SMK-SMK, penguatan balai latihan kerja industri (BLKI), bursa kerja harmonisasi iklim usaha, promosi investasi, pengembangan UKM, pengembangan sentra industri kecil dan menengah serta program pemberdayaan masyarakat," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, Fraksi PDIP DPRD Banten memperoslakan usulan perubahan RPJMD Provinsi Banten tahun 2017-2022. Capaian kinerja yang tak tercapai menjadi sorotan fraksi besutan Megawati Soekarno Putri tersebut. [ars]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/2J4KIqi
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "WH Akui Ekonomi, Pengangguran, dan Kemiskinan Tak Sesuai Target"

Posting Komentar