PPDB Tidak Utamakan Nilai Bagus, Wali Murid Protes
RMOLBanten. Aturan yang diterbitkan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SMA/SMK dikeluhkan para wali murid dan siswa.
Disebutkan penerimaan calon peserta berdasarkan zonasi dengan persentase 90 persen jarak yang berdekatan dari sekolah yang diutamakan, 5 persen prestasi dan 5 persen mutasi.
Akan tetapi disebutkan dalam penerimaan PPDB, nilai Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tidak digunakan tetapi hanya menggunakan Kartu Keluarga (KK) sebagai acuan.
Hal ini yang membuat, siswa dan wali murid mengeluhkan aturan tersebut.
Salah seorang wali murid, Lina mengatakan dengan aturan tersebut yang menentukan jarak dari pada nilai tidak fair atau tidak adil.
"Percuma dong anak-anak sudah belajar biar dapat nilai tinggi, tapi pas daftar malah enggak diterima. Kalah sama anak-anak yang nilainya enggak bagus," kata Lina, Rabu, (12/6).
Bahkan, menurut Lina anak-anak sempat menangis mengetahui aturan tersebut.
Mereka sudah belajar mati-matian sampai malam, mengikuti pelajaran tambahan, les maupun bimbel tapi tidak ada gunanya.
"Percuma saja kalau kalau nilai UNBK tidak dipakai. Kasihan anak-anak yang sudah mempersiapkan UNBK agar nilainya tinggi," ujarnya.
Sementara, salah satu calon peserta PPDB, Talita Dama Kamila mengaku tidak adil jika nilai bukan acuan untuk mendaftar SMA.
"Enggak adil dong kalau begitu, aku udah belajar biar dapat nilai bagus. Ya, kalau begini aku percuma belajar dong, kalau nilai aku enggak kepakai. Kalau yang diterima cuma jarak terdekat dari rumah ke sekolah," ungkap Talit
yang memiliki nilai kelulusan 34 di SMPN 15 Tangsel. [dzk]
from RMOLBanten.com http://bit.ly/2WsthEM
via gqrds
Disebutkan penerimaan calon peserta berdasarkan zonasi dengan persentase 90 persen jarak yang berdekatan dari sekolah yang diutamakan, 5 persen prestasi dan 5 persen mutasi.
Akan tetapi disebutkan dalam penerimaan PPDB, nilai Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tidak digunakan tetapi hanya menggunakan Kartu Keluarga (KK) sebagai acuan.
Hal ini yang membuat, siswa dan wali murid mengeluhkan aturan tersebut.
Salah seorang wali murid, Lina mengatakan dengan aturan tersebut yang menentukan jarak dari pada nilai tidak fair atau tidak adil.
"Percuma dong anak-anak sudah belajar biar dapat nilai tinggi, tapi pas daftar malah enggak diterima. Kalah sama anak-anak yang nilainya enggak bagus," kata Lina, Rabu, (12/6).
Bahkan, menurut Lina anak-anak sempat menangis mengetahui aturan tersebut.
Mereka sudah belajar mati-matian sampai malam, mengikuti pelajaran tambahan, les maupun bimbel tapi tidak ada gunanya.
"Percuma saja kalau kalau nilai UNBK tidak dipakai. Kasihan anak-anak yang sudah mempersiapkan UNBK agar nilainya tinggi," ujarnya.
Sementara, salah satu calon peserta PPDB, Talita Dama Kamila mengaku tidak adil jika nilai bukan acuan untuk mendaftar SMA.
"Enggak adil dong kalau begitu, aku udah belajar biar dapat nilai bagus. Ya, kalau begini aku percuma belajar dong, kalau nilai aku enggak kepakai. Kalau yang diterima cuma jarak terdekat dari rumah ke sekolah," ungkap Talit
yang memiliki nilai kelulusan 34 di SMPN 15 Tangsel. [dzk]
from RMOLBanten.com http://bit.ly/2WsthEM
via gqrds
0 Response to "PPDB Tidak Utamakan Nilai Bagus, Wali Murid Protes"
Posting Komentar