Jika Memilih Bersebrangan Dengan Ulama, Prabowo Akan Rugi

RMOLBanten. Prabowo Subianto harus berhati-hati dalam mengambil sikap politik. Salah-salah, Prabowo bisa ditinggalkan oleh kelompok ulama.

Demikian disampaikan pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun, dilansir dari RMOLNetwork, Senin (5/8).

Ketum Gerina ini kedekatannya dengan para ulama tidak perlu diragukan. Pada pilpres lalu, ulama 212 bahkan mengeluarkan ijtima untuk mendukung mantan Danjen Kopassus itu.

Kepada Prabowo, Ubed mengingatkan bahwa ulama memiliki peran dalam sejarah di Indonesia.

Sehingga, para politisi tidak boleh mengesampingkan ulama dalam berpolitik.

"Dalam fakta sosiologis, ulama punya peran dalam sejarah Indonesia. Tidak boleh politisi mengesampingkan peran ulama," ujarnya.

Presiden Joko Widodo, kata Ubed telah mengesampingkan peran ulama dalam mengelola pemerintahan.

Hal itu dapat dilihat dari banyaknya isu berbau suku, agama, aas dan antargolongan (SARA) yang muncul di Indonesia.

"Kegagalan rezim sekarang karena tidak mampu mengelola perbedaan dan entitas agama. Itu yang menimbulkan SARA dan lain-lain," paparnya.

Singkatnya, Ubed mengingatkan Prabowo untuk berhati-hati merapatkan barisan Gerindra ke koalisi pemerintah.
Sebab, dia bepotensi mengalami kerugian besar jika keputusan itu berseberangan dengan sikap ulama yang mendukungnya.

"Saya kira pada titik tertentu Prabowo akan mengalami kerugian, saya sebut erosi elektoral ya di Gerindra atau Prabowo. Karena ketika Prabowo memilih jalan yang berseberangan itu, bertentangan dengan fakta sosiologis," pungkasnya. [dzk]


from RMOLBanten.com https://ift.tt/2yET4jG
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jika Memilih Bersebrangan Dengan Ulama, Prabowo Akan Rugi"

Posting Komentar