Pedagang Pasar Induk Rau Tolak Direlokasi

RMOLBanten. Relokasi pedagang Pasar Induk Rau (PIR) yang dilakukan Pemkot Serang direncanakan dilakukan Senin, (2/9) mendatang ditolak pedagang.

Pasalnya, kondisi kumuh, becek dan minimnya penerangan lampu di malam hari jadi alasan dari pedagang.

Demikian disampaikan Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin meninjau langsung progres persiapan lokasi relokasi di lantai 3 Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang, Kamis (29/8).

"Terutama lampu karena kan kebanyakan pedagang hamparan itu beraktivitas di malam hari, kami berharap pengelola di sini menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan para pedagang," katanya.

Dalam proses relokasi ini, dikatakan Subadri, harus sesuai dengan rencana jangan sampai nanti pedagang yang dari luar dipindah ke dalam tapi kesiapan di dalam belum begitu siap.

"Yang dipindah ini kan mulai dari PKL, pedagang hamparan dan grosir. Tapi untuk grosir karena mereka tonasenya lebih tinggi sehingga kemungkinan besar tidak di atas. Maka saya minta kepada direktur untuk mempersiapkan tempat untuk grosir," ujarnya.

Meski masih menyimpan persoalan dikatakan Subadri, proses persiapan relokasi sudah mencapai 75 persen namun pihaknya masih menunggu sampai ada lampu hijau dari pengelola.

"Sekalipun nanti di tanggal 2 kalau pengelola belum siap kami selaku Pemkot tidak akan mengambil resiko. Tapi sepanjang pengelola itu siap maka kami menyiapkan per tanggal 2 September tapi lagi-lagi jawabannya itu tergantung pengelola," ujarnya.

Dirinya menargetkan dengan adanya relokasi ini, semua kembali ke fungsinya baik itu jalan, terminal, trotoar sesuai peraturan daerah tanpa pandang bulu.

"Kita berharap semua masyarakat dan pemangku kepentingan di PIR memahami sekaligus menjalankan. Kami ingin pasar rau ini kedepan jadi pasar bersih bisa juga layak jadi tempat transaksi jual beli," ucapnya.

Dalam proses relokasi ini nantinya pihak pengelola Pasar Induk Rau (PIR) PT Pesona Banten Persada akan menyiapkan 800 kios dan 250 Hamparan dari 125 pedagang hamparan.

"Intinya dengan adanya rencana ini tidak ada tujuan lain selain merapihkan kota kita menuju Kota Serang lebih indah, ditambah lagi kan pihak Pemerintah Provinsi menyebut kota Serang jorok kota Serang tidak beradab nah terus masa kitanya mau diam saja," tukasnya.

Sementara itu Dirut PT Pesona Banten Persada Ovi Hurotunnufus menuturkan untuk kesiapan penertiban sudah siap menampung 800 kios sementara pedagang dari luar itu ada 600 terdiri dari pedagang hamparan, grosir dan PKL.

"Insya Allah kapasitas kami cukup untuk menampung. Saat ini yang sudah teregister sudah 13 persen dari total keseluruhan. Untuk para pedagang akan dikenakan biaya register Rp 250 ribu dan free 6 bulan sewa kios selanjutnya akan berbayar," ujarnya.

Dikatakan Ovi, pihaknya optimis pada tanggal 2 September nanti relokasi akan berjalan lancar sebab sejak disosialisasikan pihaknya langsung mempersiapkan auning untuk para pedagang dan juga lampu tembak.

"Sampai saat ini sudah terpasang 11 lampu tembak jikapun kurang akan kami tambah begitu pun dengan jalan untuk RAB sudah ada tinggal pelaksanaan. Kalau masih ada yang bandel berjualan diluar kami akan berkoordinasi lagi dengan Pemkot Serang," tuturnya. [ars]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/2zvpnln
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pedagang Pasar Induk Rau Tolak Direlokasi"

Posting Komentar