Sebut Indonesia Negara Kapitalis, Surya Paloh Disuruh Ngaca Dulu!

RMOLBanten. Sebelum mengatakan ada paradoks antara Pancasila sebagai ideologi negara dengan realita dalam kehidupan saat ini, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh disarankan intropeksi diri .

Hal itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, Kamis (15/8).

"Harusnya berkaca pada diri sendirii dulu. Jangan lempar batu sembunyi tangan," ujar Ujang.

Di Universitas Indonesia (UI), Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu kemarin, saat menyampaikan kuliah umum Surya Paloh menyebutkan saat ini Indonesia menganut sistem negara kapitalis yang liberal, bukan lagi Pancasila.

Dicontohkan, pada praktik demokrasi seperti pileg, pilpres dan pilkada, kompetisi bukan lagi soal akhlak, kepribadian, attitude dan juga ilmu pengetahuan, tapi wani piro yang ada adalah money is power.

Kata Ujang, sebagai elite, pimpinan partai penguasa, dan dekat dengan Joko Widodo, Surya Paloh seharusnya bisa menyampaikan langsung ke Presiden agar melakukan evaluasi besar-besaran kenapa Pancasila tidak hadir di tengah masyarakat.

"Rakyat itu cerminan dari elite. Pancasila tidak hadir jangan tanyakan kepada masyarakat, tapi tanyakan kepada elite yang membuat peraturan dan menjalankan kebijakan," tuturnya.

Apalagi, lanjut Ujang, diyakini semua peserta pemilu tidak bersih dari politik uang. Dan Nasdem, disebut-sebut memanfaatkan Jaksa Agung sebagai alat politik.

Persoalan Pancasila yang tidak hadir dalam roh dan jiwa masyarakat, adalah tanggung jawab bersama yang leading sector-nya ada pada kekuasaan.

"Mari kita evaluasi bersama. Istana, DPR, parpol dan masyarakat termasuk saya sendiri harus introspeksi diri," demikian Ujang. [dzk]


from RMOLBanten.com https://ift.tt/2Ml8OkG
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sebut Indonesia Negara Kapitalis, Surya Paloh Disuruh Ngaca Dulu!"

Posting Komentar