Reuni 212, Presiden PKS Disatroni Emak-Emak
Herlina nama wanita itu, dengan Kacamatanya tersanggul di kepala dan kain selendang ia gunakan untuk menutupi diri.
Herlina tinggal di Makasar sengaja terbang ke Jakarta hanya untuk menghadiri Maulid Akbar dan Reuni 212.
"Sudah dua kali saya sama tahun lalu datang," ujar Herlina seperti dilansir pks.id.
Herlina duduk samping Presiden PKS itu. Terlihat keduanya ngobrol sebentar lalu minta foto. Tujuannya memang itu. Mengabadikan momen bersama Sohibul Iman. Herlina tak segan melontarkan pujian untuk PKS.
Bagi dia, PKS adalah partai yang konsisten. Sekali bilang berada di luar pemerintahan, tetap berada di luar pemerintahan.
"Salut PKS memilih oposisi. PKS sangat peduli dan komitmen tidak mengkhianati rakyat," urainya.
Sebagai masyarakat biasa, ia melihat sikap partai-partai yang memiliki sikap yang konsisten sebagai nilai lebih.
"Karena masyarakat melihat keputusan kemarin tidak terpengaruh janji-janji penguasa sekalipun ditawari tapi PKS tidak goyah," kata dia.
Herlina mengaku rela jauh-jauh dari Makasar menghadiri Reuni 212 karena ingin merasakan semangat umat Islam.
"Kalau bukan kita siapa lagi yang bela agama. Reuni 212 ini membangkitkan semangat umat," papar dia.
Ia juga mengaku heran dengan pihak-pihak yang berusaha menghalangi keberlangsungan Reuni 212.
"Saya bingung kalau ada yang menghalangi. Ini acara damai, baca shalawat, pengajian dan ceramah untuk bangsa," ungkapnya.
Herlina sebagai ema-ema, menaruh harapan agar PKS istikamah di luar pemerintahan dan memperjuangkan kepentingan rakyat. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2qVv0ZI
via gqrds
0 Response to "Reuni 212, Presiden PKS Disatroni Emak-Emak"
Posting Komentar