Petugas Check Point di Pandeglang Hanya Sampai Sore Saja
RMOLBANTEN. Sejumlah titik check point yang diprioritaskan pemerintah daerah untuk memfilter orang masuk ke Pandeglang mulai menunjukan kelengangan dan terkesan seremoni.
Pasalnya, jam piket yang seharusnya dijalankan 24 jam ternyata tidak dilakukan oleh para petugas.
Berdasarkan pantauan dilapangan pada Selasa (21/4) dini hari, penjagaan di perbatasan Pandeglang-Serang Gayam, Kecamatan Cadasari, dan di Terminal Kadu Banen, terlihat lengang dan tidak ada aktifitas cek kesehatan dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Padahal lalu lalang kendaran pribadi maupun angkutan ramai masuk ke daerah Kabupaten Pandeglang.
Salah seorang pedagang roti bakar yang biasa mangkal disekitar posko chek point di Cadasari Zaenal Faqih Maulana, menuturkan, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh petugas gabungan hanya dilakukan dari pagi sampai sore hari saja dan untuk malam hari tidak ada penjagaan.
"Kalau pagi sampe sore ada, yang saya tahu itu para petugas bubar sekitar pukul 17.00 sampai 17.30 dan mulai lagi setelah maghrib dan bubar setelah isya," ungkapnya saat ditemui dilokasi.
Hal yang sama dilontarkan salah seorang warga yang ada di Kecamatan Carita, Kelvin Candra menuturkan, untuk petugas yang berjaga di Terminal Carita malam hari tidak berjaga.
"Untuk di Carita, memang warganya sering lewat ke Cilegon, pada saat saya pantau ke lokasi ternyata tidak ada petugas yang berjaga, malah di situ ada masyarakat biasa yang sedang ngopi, kalau begini caranya pendatang bisa masuk malam hari," katanya.
Sementara itu, warga lainnya yang sudah pulang dari daerah luar kota, Ridwan mengatakan, dirinya saat melewati daerah Gayam tidak ada petugas yang berjaga, menurutnya itu tidak bisa membendung pendatang dari luar kota yang kategori zona merah.
"Kalau tidak salah di Cadasari itu tidak ada yang berjaga pas saya lewat, tapi memang tendanya ada, kalau lihat informasi yang beredar itu kan katanya haru dijaga, tapi kalau tidak dijaga nanti bisa berbahaya terhadap penyebaran virus corona," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang, Tatang Muhtasar mengatakan, untuk masalah waktu pihaknya telah menetapkan 24 jam berjaga, namun dirinya memerikan keluasan kepada petugas yang ada di lapangan.
"Surat tugas kami tiga shift jadi 24 jam, kalau di lapangan itu kami serahkan pada para perugas yang ada dilapangan, intinya kami serahkan sepenuhnya yang ada di lapangan," singkatnya. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/34WMDYG
via gqrds
Pasalnya, jam piket yang seharusnya dijalankan 24 jam ternyata tidak dilakukan oleh para petugas.
Berdasarkan pantauan dilapangan pada Selasa (21/4) dini hari, penjagaan di perbatasan Pandeglang-Serang Gayam, Kecamatan Cadasari, dan di Terminal Kadu Banen, terlihat lengang dan tidak ada aktifitas cek kesehatan dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Padahal lalu lalang kendaran pribadi maupun angkutan ramai masuk ke daerah Kabupaten Pandeglang.
Salah seorang pedagang roti bakar yang biasa mangkal disekitar posko chek point di Cadasari Zaenal Faqih Maulana, menuturkan, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh petugas gabungan hanya dilakukan dari pagi sampai sore hari saja dan untuk malam hari tidak ada penjagaan.
"Kalau pagi sampe sore ada, yang saya tahu itu para petugas bubar sekitar pukul 17.00 sampai 17.30 dan mulai lagi setelah maghrib dan bubar setelah isya," ungkapnya saat ditemui dilokasi.
Hal yang sama dilontarkan salah seorang warga yang ada di Kecamatan Carita, Kelvin Candra menuturkan, untuk petugas yang berjaga di Terminal Carita malam hari tidak berjaga.
"Untuk di Carita, memang warganya sering lewat ke Cilegon, pada saat saya pantau ke lokasi ternyata tidak ada petugas yang berjaga, malah di situ ada masyarakat biasa yang sedang ngopi, kalau begini caranya pendatang bisa masuk malam hari," katanya.
Sementara itu, warga lainnya yang sudah pulang dari daerah luar kota, Ridwan mengatakan, dirinya saat melewati daerah Gayam tidak ada petugas yang berjaga, menurutnya itu tidak bisa membendung pendatang dari luar kota yang kategori zona merah.
"Kalau tidak salah di Cadasari itu tidak ada yang berjaga pas saya lewat, tapi memang tendanya ada, kalau lihat informasi yang beredar itu kan katanya haru dijaga, tapi kalau tidak dijaga nanti bisa berbahaya terhadap penyebaran virus corona," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang, Tatang Muhtasar mengatakan, untuk masalah waktu pihaknya telah menetapkan 24 jam berjaga, namun dirinya memerikan keluasan kepada petugas yang ada di lapangan.
"Surat tugas kami tiga shift jadi 24 jam, kalau di lapangan itu kami serahkan pada para perugas yang ada dilapangan, intinya kami serahkan sepenuhnya yang ada di lapangan," singkatnya. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/34WMDYG
via gqrds
0 Response to "Petugas Check Point di Pandeglang Hanya Sampai Sore Saja"
Posting Komentar