PSBB Dilanggar, Pembagian Sembako Jokowi Hancurkan Reputasi Sendiri

RMOLBANTEN. Tindakan bagi-bagi sembako di jalan yang dilakukan Presiden Joko Widodo di saat pagebluk Covid-19 merupakan dipandang sebaagai sesuatu yang fatal.

Langkah tersebut, bahkan dapat menghancurkan reputasi karena bertentangan dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Demikian disampaikan pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta (Unas), Saiful Anam yang miris melihat aksi Presiden Joko Widodo yang pada Minggu (26/4) kembali membagikan sembako di jalanan Bogor.

"Kalau kayak begitu, rakyat lebih baik keluar rumah dan menunggu Jokowi di pinggir jalan agar mendapatkan bantuan," ujarnya, Rabu (29/4).

Kata Saiful, sekelas presiden mempunyai kewenangan yang sangat luar biasa untuk memberi pertolongan ke rakyat.

Presiden Jokowi tidak perlu membagikan sembako di jalan karena mempunyai kewenangan untuk membuat kebijakan pro rakyat.

Presiden juga bisa memerintahkan bawahannya untuk mendata warga kurang mampu dan menyalurkan bantuan dengan tepat sasaran. Bukan urakan dan mainnya pinggir jalan.

"Jokowi mungkin saja dia sudah lupa kalau dia presiden. Ini kan memperlihatkan kualitas seorang Presiden yang seperti tidak dapat membuat kebijakan, bisanya hanya mengumpulkan orang di pinggir jalan," demikian Saiful dilansir dari Kantor Berita Politik RMOLID. [dzk]



from RMOLBanten.com https://ift.tt/35cgcWf
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PSBB Dilanggar, Pembagian Sembako Jokowi Hancurkan Reputasi Sendiri"

Posting Komentar