Sentil TR Penghinaan Presiden, Politisi Demokrat Unggah Video Lama Jokowi Yang Siap Dikritik
RMOLBANTEN. Ancaman pidana bagi yang melakukan penghinaan kepada presiden dan pejabat negara menuai polemik di masyarakat seperti Surat Telegram (TR) Kapolri yang ditandatangani Kabareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Telegram penghinaan terhadap Presiden dianggap bertolak belakang dengan jejak digital pemberitaan dan video Jokowi yang siap dikritik. Baik secara langsung maupun di sosial media. Jokowi akan menjadikan itu sebagai koreksi.
Politisi Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, melalui akun Twitter @hincapandjaitan mengingatkan kembali Presiden Joko Widodo saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta yang mempersilakan publik untuk mengkritik dirinya.
"Artikel 2013 lalu. Time flies. Saya berharap Presiden @jokowi tetap bersandar pada prinsip yang ia bawa sejak menjadi Gubernur DKI. Atau kini prinsip itu sudah bergeser? Jika betul demikian, apa yang bapak ucap dahulu adalah fana,â kata Hinca sambil mentautkan berita media berjudul Jokowi: Siapa Saja Silakan Kritik Sayaâ
Sementara rekannya di Partai Demokrat Rachlan Nasidik memuat kembali potongan videopernyataan kakek dari Jan Ethes itu saat diwawancarai media televisi nasional ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 26 detik itu Jokowi mengatakan dirinya tidak anti dengan kritik dan tidak mempermasalahkan si pengkritik.
"Saling memberikan kritik yang pedas saya kira tidak ada masalah, saya pun kalau ke masyarakat ada yang teriak-teriak biasa saja, waktu di media sosial juga biasa buat saya, mau ngomong sekasar apa kepada saya nggak akan marah saya, saya akan pakai sebagai koreksi,â kata Jokowi dalam video tersebut.
Rachland kemudian membuat caption di video itu. "Pak polisi siber yang sedang patroli, tolong didengarkan Bapak ini. Siapa di antara kita yang salah mengerti atau tak pegang janji?," terang Rachland di Twitter @RachlanNashidik. [dzk]
[dzk] @RachlanNashidik
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2URVur1
via gqrds
Telegram penghinaan terhadap Presiden dianggap bertolak belakang dengan jejak digital pemberitaan dan video Jokowi yang siap dikritik. Baik secara langsung maupun di sosial media. Jokowi akan menjadikan itu sebagai koreksi.
Politisi Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, melalui akun Twitter @hincapandjaitan mengingatkan kembali Presiden Joko Widodo saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta yang mempersilakan publik untuk mengkritik dirinya.
"Artikel 2013 lalu. Time flies. Saya berharap Presiden @jokowi tetap bersandar pada prinsip yang ia bawa sejak menjadi Gubernur DKI. Atau kini prinsip itu sudah bergeser? Jika betul demikian, apa yang bapak ucap dahulu adalah fana,â kata Hinca sambil mentautkan berita media berjudul Jokowi: Siapa Saja Silakan Kritik Sayaâ
Artikel 2013 lalu.
mdash; HincaPandjaitanXIII (@hincapandjaitan) April 7, 2020
Time flies.
Saya berharap Presiden @jokowi tetap bersandar pada prinsip yang ia bawa sejak menjadi Gubernur DKI.
Atau kini prinsip itu sudah bergeser?
Jika betul demikian, apa yang bapak ucap dahulu adalah fana.https://t.co/LVaInew4ey
Sementara rekannya di Partai Demokrat Rachlan Nasidik memuat kembali potongan videopernyataan kakek dari Jan Ethes itu saat diwawancarai media televisi nasional ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 26 detik itu Jokowi mengatakan dirinya tidak anti dengan kritik dan tidak mempermasalahkan si pengkritik.
"Saling memberikan kritik yang pedas saya kira tidak ada masalah, saya pun kalau ke masyarakat ada yang teriak-teriak biasa saja, waktu di media sosial juga biasa buat saya, mau ngomong sekasar apa kepada saya nggak akan marah saya, saya akan pakai sebagai koreksi,â kata Jokowi dalam video tersebut.
Rachland kemudian membuat caption di video itu. "Pak polisi siber yang sedang patroli, tolong didengarkan Bapak ini. Siapa di antara kita yang salah mengerti atau tak pegang janji?," terang Rachland di Twitter @RachlanNashidik. [dzk]
Pak polisi siber yang sedang patroli, tolong didengarkan Bapak ini. Siapa di antara kita yang salah mengerti atau tak pegang janji? pic.twitter.com/PILG7LtqUZ
mdash; Rachland Nashidik (@RachlanNashidik) April 7, 2020
[dzk] @RachlanNashidik
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2URVur1
via gqrds
0 Response to "Sentil TR Penghinaan Presiden, Politisi Demokrat Unggah Video Lama Jokowi Yang Siap Dikritik"
Posting Komentar