Cegah Penyakit Perkarantinaan, Lintasan Merak – Bakauheni Perlu Sistem Pengawasan

SERANG – Sebagai pelabuhan penyebrangan terpadat di Indonesia yang menghubungkan dua pulau dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia yakni Sumatera dan Jawa, Pelabuhan Merak – Bakauheni menjadi potensi penyebaran hama dan penyakit hewan serta tumbuhan tertentu melalui hewan, tumbuhan serta produknya yang dilalulintaskan.

Untuk itu, Arum Kusnila Dewi, Kepala Karantina Pertanian Cilegon kunjungi Jumadh, Kepala Karantina Pertanian Lampung untuk perkuat kerjasama pengawasan antara kedua instansi karantina tersebut.

“Kunjungan kami untuk memperkokoh hubungan kerjasama dalam pengawasan lalulintas media pembawa, mutu pangan, pakan dan saling bertukar ilmu untuk meningkatkan kompetensi antar pegawai dalam perkarantinaan,” ujar Arum, Jumat (29/5/2020) melalui siaran tertulis.

Lebih lanjut arum menjelaskan bahwa perlu adanya sistem pengawasan terintegrasi dipintu pengeluaran dan pemasukan Pelabuhan Merak – Bakauheni untuk memudahkan pengawasan legalitas dari media pembawa tumbuhan dan hewan yang dilindungi. Pengawasan mutu pangan dari produk hewan dan tumbuhan yang layak dan aman dikonsumsi serta kenyamanan kehalalan konsumen.

Dalam diskusi tersebut, rencananya akan dibentuk aplikasi inovasi yang diberi nama “SINGKRON” (Sistem Integrasi Karantina Regional Bakauheni Lampung – Merak, Cilegon) yang dapat diakses oleh petugas karantina juga pemerintah daerah dan para pelaku usaha.

Senada dengan Arum, Jumadh, Kepala Karantina Pertanian Lampung mengatakan bahwa saling mendukung, terbuka dan koordinasi yang baik dengan memanfaatkan teknologi adalah kunci keberhasilan pelaksanaan tugas mulia ini.

(Red)



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cegah Penyakit Perkarantinaan, Lintasan Merak – Bakauheni Perlu Sistem Pengawasan"

Posting Komentar