China Kirim Pesan Keras: Menantang Prinsif 'Satu China' Akan Jadi Musuh 1,4 Miliar Orang
RMOLBANTEN. Mereka yang mencoba untuk menantang prinsip "Satu China" terhadap persoalan Taiwan akan menjadi musuh dari 1,4 miliar orang.
Demikian peringatan disampaikan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, saat
kunjungannya ke Jerman pada Senin (31/8)
Peringatan tajam dari pemerintah China terkait dengan prinsip "Satu China" sebagai respons atas kunjungan Ketua Senat Republik Ceko, Milos Vystrcil ke Taiwan.
Pernyataan Wang Yi yang merupakan penasihat negara tersebut merujuk pada populasi China saat ini.
Diplomat top Beijing tersebut mempersoalka kunjungan Vystrcil, Wang Yi menegaskan tindakan tersebut sebagai provokasi dan China tidak akan tinggal diam.
"Taiwan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari China dan China tidak akan duduk diam," tegas Wang Yi seperti dikutip CGTN.
Vystrcil sendiri memimpin delegasi yang terdiri dari sekitar 90 orang, termasuk Walikota Praha Zdenek Hrib, untuk mengunjungi Taiwan dari 30 Agustus hingga 4 September sebagai sebuah misi dagang.
Sabtu (29/8), Kedutaan Besar China di Republik Ceko menyatakan penolakan yang kuat atas kunjungan tersebut.
"Ketua senat secara serius mencampuri urusan dalam negeri China dan melanggar kedaulatan nasional dan integritas teritorial China," ujar jurubicara kedutaan sembari memperingatkan bahwa langkah Vystrcil telah melanggar norma dasar hubungan internasional dan komitmen politik bilateral.
Jurubicara tersebut juga mendesak pihak Ceko untuk mematuhi prinsip "Satu China" dan mengambil tindakan nyata untuk menjaga situasi hubungan China-Ceko secara keseluruhan.
Sebelumnya, Dutanbesar China untuk Republik Ceko, Zhang Jianmin juga memperingatkan kemungkinan konsekuensi akibat perjalanan tersebut.
"Hubungan China-Ceko telah ditentang oleh politisi tertentu yang melanggar prinsip "Satu China" dan aturan internasional," kata Zhang dalam wawancara dengan surat kabar lokal Halo noviny.
"Perilaku seperti itu mengorbankan kepentingan perusahaan dan orang Ceko serta merusak kerja sama pragmatis antara kedua pihak," pungkasnya. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/31J37mU
via gqrds
Demikian peringatan disampaikan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, saat
kunjungannya ke Jerman pada Senin (31/8)
Peringatan tajam dari pemerintah China terkait dengan prinsip "Satu China" sebagai respons atas kunjungan Ketua Senat Republik Ceko, Milos Vystrcil ke Taiwan.
Pernyataan Wang Yi yang merupakan penasihat negara tersebut merujuk pada populasi China saat ini.
Diplomat top Beijing tersebut mempersoalka kunjungan Vystrcil, Wang Yi menegaskan tindakan tersebut sebagai provokasi dan China tidak akan tinggal diam.
"Taiwan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari China dan China tidak akan duduk diam," tegas Wang Yi seperti dikutip CGTN.
Vystrcil sendiri memimpin delegasi yang terdiri dari sekitar 90 orang, termasuk Walikota Praha Zdenek Hrib, untuk mengunjungi Taiwan dari 30 Agustus hingga 4 September sebagai sebuah misi dagang.
Sabtu (29/8), Kedutaan Besar China di Republik Ceko menyatakan penolakan yang kuat atas kunjungan tersebut.
"Ketua senat secara serius mencampuri urusan dalam negeri China dan melanggar kedaulatan nasional dan integritas teritorial China," ujar jurubicara kedutaan sembari memperingatkan bahwa langkah Vystrcil telah melanggar norma dasar hubungan internasional dan komitmen politik bilateral.
Jurubicara tersebut juga mendesak pihak Ceko untuk mematuhi prinsip "Satu China" dan mengambil tindakan nyata untuk menjaga situasi hubungan China-Ceko secara keseluruhan.
Sebelumnya, Dutanbesar China untuk Republik Ceko, Zhang Jianmin juga memperingatkan kemungkinan konsekuensi akibat perjalanan tersebut.
"Hubungan China-Ceko telah ditentang oleh politisi tertentu yang melanggar prinsip "Satu China" dan aturan internasional," kata Zhang dalam wawancara dengan surat kabar lokal Halo noviny.
"Perilaku seperti itu mengorbankan kepentingan perusahaan dan orang Ceko serta merusak kerja sama pragmatis antara kedua pihak," pungkasnya. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/31J37mU
via gqrds
0 Response to "China Kirim Pesan Keras: Menantang Prinsif 'Satu China' Akan Jadi Musuh 1,4 Miliar Orang"
Posting Komentar