Nasionalisme dan Patriotisme jadi Benteng Anak-Anak di Perbatasan
SERANG – Berbagai upaya dilakukan oleh Satgas Pamtas Yonif Mekanis 516/CY dalam membentuk karakter anak-anak di daerahp erbatasan Indonesia-Papua Nugini.
Kini, Satgas di bawah kendali Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin itu sengaja menginstruksikan personelnya untuk menggelar pelatihan bela negara di setiap Kampung yang berada di wilayah teritorial Satgas Pamtas Yonif 516.
“Bela negara sangat penting untuk dipahami oleh generasi penerus, khususnya anak-anak di perbatasan ini, terutama membentuk jiwa nasionalisme dan patriotisme,” ujar Dansatgas. Jumat (28/8/2020).
Selain mampu mewujudkan persatuan dan kesatuan, menurutnya, adanya pelatihan bela negara juga sangat berdampak bagi mental generasi penerus. “Terlebih, menjauhi adanya pergaulan bebas,” bebernya.
Selain perkampungan, pelatihan bela negara itu juga berlaku bagi sekolah di Kabupaten Boven Digoel, Papua. Saat ini, pelatihan itu
juga menyasar salah satu sekolah menengah atas yang berada di Kampung Prabu, Distrik Jair.
Setidaknya, terdapat lima personel Satgas Pamtas yang diterjunkan di lokasi tersebut untuk memberikan berbagai pembekalan
mengenai pemahaman bela negara kepada siswa di sekolahan itu.
“Bagi pelajar, pembekalan itu bisa memacu rasa percaya diri, kekompakan dan loyalitas,” pungkas Letkol Muhammad Radhi.
Untuk diketahui, kegiatan itu merupakan instruksi langsung yang diberikan oleh Dankolakops Rem 174/ATW, Brigjen TNI Bangun Nawoko akan pentingnya menjaga kearifan lokal dan benteng diri.
Bahkan, Brigjen TNI Bangun menyebut jika wawasan kebangsaan sangat penting sebagai penangkal utama adanya paham maupun pengaruh budaya luar yang nantinya bisa berdampak negatif bagi para pemuda di daerah perbatasan.
(Red)
0 Response to "Nasionalisme dan Patriotisme jadi Benteng Anak-Anak di Perbatasan"
Posting Komentar