Jateng dan DKI Jadi Perhatian, Jokowi Wanti-Wanti Peningkatan Kasus Covid-19
RMOLBANTEN Presiden Joko Widodo mewanti-wanti dengan peningkatan jumlah dan angka kasus Covid-19 yang mulai merangkak tinggi pada Minggu ini.
Kepala negara menyampaikan peringatan itu dalam Rapat Terbatas (Ratas) virtual Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Jokowi memberi peringatan kepada jajarannya untuk tetap fokus menangani pandemi asal Wuhan, China tersebut.
"Hati-hati, berdasarkan data yang saya terima 9 November, kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen," ujar Jokowi dalam siaran kanal Youtube Sekretariat Presiden, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (30/11).
Jokowi mengatakan, persentase kasus positif aktif nasional tersebut memang lebih rendah jika dibandingkan dengan yang tercatat diseluruh dunia. Tapi yang menjadi perhatiannya adalah jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
"Meskipun ini lebih baik dari angka rata-rata dunia, tapi hati-hati, ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu yang masih 12,78 persen," katanya.
Mantan Walikota Solo ini menyebutkan angka kesembuhan mengalami penurunan pada minggu ini dibanding sebelumnya.
"Minggu yang lalu 84,03 persen. Sekarang menjadi 83,44 persen. Ini semuanya memburuk semuanya.
Dari data tersebut, Jokowi juga menemukan satu sebab yang membuat kondisi Covid-19 di dalam negeri memburuk. Yaitu, karena ada tambahan kasus positif Covid-19 yang cukup banyak di dua daerah, yaitu di Jawa Tengah dan DKI Jakarta.
"Karena adanya kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," demikian Joko Widodo.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, jumlah kasus yang bertambah di DKI Jakarta pada Minggu (29/11) mencapai 1.431 orang. Sementara, kasus positif yang bertambah di Jawa Tengah mencapai 2.036 orang.
Secara total, kasus postif nasional kini sudah mencapai 534.266 orang, yang sembuh 445.739 orang dan yang meninggal 16.815 orang. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2VfGToT
via gqrds
Kepala negara menyampaikan peringatan itu dalam Rapat Terbatas (Ratas) virtual Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Jokowi memberi peringatan kepada jajarannya untuk tetap fokus menangani pandemi asal Wuhan, China tersebut.
"Hati-hati, berdasarkan data yang saya terima 9 November, kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen," ujar Jokowi dalam siaran kanal Youtube Sekretariat Presiden, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (30/11).
Jokowi mengatakan, persentase kasus positif aktif nasional tersebut memang lebih rendah jika dibandingkan dengan yang tercatat diseluruh dunia. Tapi yang menjadi perhatiannya adalah jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
"Meskipun ini lebih baik dari angka rata-rata dunia, tapi hati-hati, ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu yang masih 12,78 persen," katanya.
Mantan Walikota Solo ini menyebutkan angka kesembuhan mengalami penurunan pada minggu ini dibanding sebelumnya.
"Minggu yang lalu 84,03 persen. Sekarang menjadi 83,44 persen. Ini semuanya memburuk semuanya.
Dari data tersebut, Jokowi juga menemukan satu sebab yang membuat kondisi Covid-19 di dalam negeri memburuk. Yaitu, karena ada tambahan kasus positif Covid-19 yang cukup banyak di dua daerah, yaitu di Jawa Tengah dan DKI Jakarta.
"Karena adanya kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," demikian Joko Widodo.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, jumlah kasus yang bertambah di DKI Jakarta pada Minggu (29/11) mencapai 1.431 orang. Sementara, kasus positif yang bertambah di Jawa Tengah mencapai 2.036 orang.
Secara total, kasus postif nasional kini sudah mencapai 534.266 orang, yang sembuh 445.739 orang dan yang meninggal 16.815 orang. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2VfGToT
via gqrds
0 Response to "Jateng dan DKI Jadi Perhatian, Jokowi Wanti-Wanti Peningkatan Kasus Covid-19"
Posting Komentar