Pengamat UIN: Intimidasi Struktural Dan Politik Uang Akan Massif Di Pilkada Tangsel

RMOLBANTEN Kasus politik uang yang dikakukan Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Willy Prakarsa telah masuk ke meja persidangan.

Aksi sawer uang Willy 98 dan mendukung pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Tangsel nomor urut 3, Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan diduga menyalahi aturan pelaksanaan Pilkada.

Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Andi Syafrani menyebut kasus Willy Jari 98 berpotensi kasus-kasus lain akan bermunculan bahkan lebih massif.

"Adanya kasus dugaan politik uang yang sudah masuk ke pengadilan dalam Pilkada Tangsel menunjukkan adanya potensi akan munculnya kasus serupa, bahkan lebih massif. Mengingat waktu pencoblosan sudah semakin dekat," jelas Andy dalam keterangannya, Senin (30/11).

Anggota Dewan Pakar Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) ini mengatakan, jika berkaca pada Pilkada di tahun 2015, potensi politik uang dan intimidasi struktural di lingkup Pemerintahan masih akan terjadi di Pilkada Tangsel 2020.

"Pengalaman Pilkada sebelumnya menunjukkan adanya potensi pelanggaran berupa politik uang serta intimidasi melalui jalur struktural Pemerintahan Daerah," terang mantan anggota tim kuasa hukum Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019.

Walau begitu, Andi masih yakin akan kecerdasan masyarakat Tangsel yang mengharapkan Pilkada Tangsel bersih dari politik uang.

"Sebagai wilayah kota penopang Ibu Kota, Tangsel diharapkan melahirkan pemimpin yang jadi contoh dan bersih, bahkan sejak dalam proses pemilihan," terangnya.

"Untuk itu warga Tangsel yang cerdas akan menolak untuk diberi uang atau dalam bentuk apa pun dalam memilih nanti. Jangan rusak Pilkada dengan uang yang akan menyengsarakan warga sampai 5 tahun ke depan," tutup Andi. [ars]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/33rIoVt
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengamat UIN: Intimidasi Struktural Dan Politik Uang Akan Massif Di Pilkada Tangsel"

Posting Komentar