Tujuh Tips Investasi di Masa Pandemi
RMOLBANTEN. Ada tujuh tips investasi untuk masyarakat di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Konsultan Perencanaan Keuangan Eko P. Pratomo meyakini, memaparkan tips investasi ideal yang dapat membantu masyarakat menentukan pilihannya.
"Masyarakat harus tetap tenang. Ada tujuh hal dalam berinvestasi di masa pandemi. Dengan ketenangan, dapat membuat rasionalitas seseorang tetap terjaga dalam menganalisa potensi suatu investasi," kata Eko dalam dikusi virtual "Boleh Hati-Hati, tapi Tetap Investasi" beberapa waktu lalu.
Pertama, membangun dana darurat kembali, meskipun di tengah pandemi saat ini. Adanya peristiwa penyebaran Covid-19, membawa pelajaran bagi seluruh insan bahwa, setiap individu harus memiliki dana darurat untuk menghadapi berbagai persoalan yang berpotensi terjadi secara mendadak.
"Kita tidak tahu apa yang terjadi di depan hari kita, jadi mulai hari ini persiapkan dana darurat," imbuhnya.
Dua, lakukan penganggaran ulang secara menditel di setiap pengeluaran maupun pemasukan saat pandemi. Upayakan pengeluaran cermat, sesuai kebutuhan. Namun, jangan sampai terjebak dengan tindakan konsumtif yang sia-sia.
"Sebisa mungkin hidup dengan minimalis. Sebisa mungkin kita menabung untuk dijadikan sebagai amunisi dalam berinvestasi," katanya.
Tiga, dapat membuat neraca keuangan secara sederhana dengan komponen utama adalah aset dan utang. Catat dengan seksama aset yang dimiliki selama beberapa tahun selama bekerja. Catat juga utang yang dimiliki dengan sangat ditel sampai dengan tanggal jatuh temponya.
"Kasus rumah tangga cukup cantumkan aset dan utang. Jadi kita tahu mana aset dan hutang," tuturnya.
Empat, klasifikasikan utang yang dimiliki sesuai dengan manfaatnya bagi kehidupan individu. Maksudnya, apabila utang yang dimiliki memiliki kecenderungan negatif bagi seseorang, hendaknya segera dilunasi. Sebaliknya, utang yang baik dapat terus dilanjutnya pembayaran periode pembayarannya.
"Ada utang yang buruk dan utang yang baik. Bila utang yang buruk, sekiranya cepat diselesaikan. Pertahankan utang yang baik," imbuhnya.
Lima, rencanakan kebutuhan masa depan yang dilakukan dengan memilih investasi yang tepat. Sesuaikan dengan kondisi perekonomian saat ini. "Lakukan perencanaan yang tepat sesuai dengan perekonomian yang dimiliki oleh seseorang," imbuhnya.
Enam, di tengah keterbatasan aktivitas masyarakat akibat penyebaran Covid-19, harus dimanfaatkan untuk mempelajari setiap investasi. Ketahui juga jenis investasi yang berpeluang besar meraup keuntungan namun sesuai kondisi perekonomian saat ini.
"Kita belajar investasi saat ini, jangan sampai tidak melakukan demi mendapatkan investasi yang terbaik," katanya.
Terakhir, mencari tambahan pekerjaan penambal kekurangan pendapatan. Sehingga, berinvestasi saat pandemi dapat dilakukan secara rutin oleh setiap individu.
"Khususnya, bagi mereka yang berkurang dan hilang pendapatannya. Maka mereka bisa mencari gantinya," pungkasnya. [tsr]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/358VsQy
via gqrds
"Masyarakat harus tetap tenang. Ada tujuh hal dalam berinvestasi di masa pandemi. Dengan ketenangan, dapat membuat rasionalitas seseorang tetap terjaga dalam menganalisa potensi suatu investasi," kata Eko dalam dikusi virtual "Boleh Hati-Hati, tapi Tetap Investasi" beberapa waktu lalu.
Pertama, membangun dana darurat kembali, meskipun di tengah pandemi saat ini. Adanya peristiwa penyebaran Covid-19, membawa pelajaran bagi seluruh insan bahwa, setiap individu harus memiliki dana darurat untuk menghadapi berbagai persoalan yang berpotensi terjadi secara mendadak.
"Kita tidak tahu apa yang terjadi di depan hari kita, jadi mulai hari ini persiapkan dana darurat," imbuhnya.
Dua, lakukan penganggaran ulang secara menditel di setiap pengeluaran maupun pemasukan saat pandemi. Upayakan pengeluaran cermat, sesuai kebutuhan. Namun, jangan sampai terjebak dengan tindakan konsumtif yang sia-sia.
"Sebisa mungkin hidup dengan minimalis. Sebisa mungkin kita menabung untuk dijadikan sebagai amunisi dalam berinvestasi," katanya.
Tiga, dapat membuat neraca keuangan secara sederhana dengan komponen utama adalah aset dan utang. Catat dengan seksama aset yang dimiliki selama beberapa tahun selama bekerja. Catat juga utang yang dimiliki dengan sangat ditel sampai dengan tanggal jatuh temponya.
"Kasus rumah tangga cukup cantumkan aset dan utang. Jadi kita tahu mana aset dan hutang," tuturnya.
Empat, klasifikasikan utang yang dimiliki sesuai dengan manfaatnya bagi kehidupan individu. Maksudnya, apabila utang yang dimiliki memiliki kecenderungan negatif bagi seseorang, hendaknya segera dilunasi. Sebaliknya, utang yang baik dapat terus dilanjutnya pembayaran periode pembayarannya.
"Ada utang yang buruk dan utang yang baik. Bila utang yang buruk, sekiranya cepat diselesaikan. Pertahankan utang yang baik," imbuhnya.
Lima, rencanakan kebutuhan masa depan yang dilakukan dengan memilih investasi yang tepat. Sesuaikan dengan kondisi perekonomian saat ini. "Lakukan perencanaan yang tepat sesuai dengan perekonomian yang dimiliki oleh seseorang," imbuhnya.
Enam, di tengah keterbatasan aktivitas masyarakat akibat penyebaran Covid-19, harus dimanfaatkan untuk mempelajari setiap investasi. Ketahui juga jenis investasi yang berpeluang besar meraup keuntungan namun sesuai kondisi perekonomian saat ini.
"Kita belajar investasi saat ini, jangan sampai tidak melakukan demi mendapatkan investasi yang terbaik," katanya.
Terakhir, mencari tambahan pekerjaan penambal kekurangan pendapatan. Sehingga, berinvestasi saat pandemi dapat dilakukan secara rutin oleh setiap individu.
"Khususnya, bagi mereka yang berkurang dan hilang pendapatannya. Maka mereka bisa mencari gantinya," pungkasnya. [tsr]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/358VsQy
via gqrds
0 Response to "Tujuh Tips Investasi di Masa Pandemi"
Posting Komentar