Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tempe Tahu Ancam Mogok Produksi

RMOLBANTEN. Jelang Tahun baru, masyarakat di Jakarta, Bandung, Banten dan beberapa wilayah lainnya akan kesulitan mencari tahu dan tempe di Pasaran.

Pasalnya, ribuan pengusaha tahu dan tempe yang tergabung dalam wadah Sedulur Pengrajin Tahu Indonesia (SPTI), Industri Kecil Menengah (IKM), Sahabat Pengrajin Tempe (SPT) dan juga Koperasi Pengusaha Tahu Tempe Indonesia (Kopti), akan melakukan mogok produksi.

Mogok produksi ini dilakukan akibat harga kedelai sebagai bahan utama produksi tahu-tempe terus mengalami kenaikan dan dianggap sudah melampaui batas kewajaran. Pemerintah pun diminta turun tangan untuk membantu menekan dan menstabilkan harga kedelai.

"Ya, mulai Kamis besok hingga 2 Januari, pengusaha yang tergabung dalam SPTI kompak melakukan aksi mogok produksi tahu secara massal akibat harga kedelai yang terus meroket. Kenaikan harga kedelai sejak 2 bulan lalu itu dinilai sudah diluar batas kewajaran," kata Sekjen SPTI Tangerang, Winaroh Rabu (30/12).

Menurut Winaroh, harga kedelai saat ini berkisar Rp 9000- Rp 10.000 per kilo. Harga ini mengalami kenaikan sejak dua bulan lalu dari harga Rp 7000-Rp 8.500 per kilogram.

"Kenaikan ini sudah melampaui batas kewajaran, karena kurs dolar relatif stabil. Pemerintah diharapkan bisa menekan dan menstabilkan harga kedelai, agar pengusaha tahu dan tempe tidak gulung tikar. Apalagi dimasa pandemi ini daya beli masyarakat juga menurun," terang Winaroh.

Winaroh menjelaskan, jika harga kembali seperti semula, harga jual tahu tempe juga akan kembali normal seperti sebelumnya.

"Mulai 3 Januari harga jual tahu dan tempe juga terpaksa disesuaikan. Kami sudah mengeluarkan himbauan sesuai hasil musyawarah anggota," tegasnya.

Senada dengan Winaroh, Sekretaris Kopti Kota Serang, Ojang Yohana, juga membenarkan jika IKM, wadah pengusaha tahu dan tempe Kota dan Kabupaten Serang, bakal mogok produksi secara serentak mulai besok.

"Jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kota dan Kabupaten Serang yang tercatat sekitar 500 orang, setop produksi mulai besok sebagai bentuk protes," ucap Ojang.

Protes dengan stop produksi, kata Ojang, juga dilakukan di wilayah Jakarta dan Bandung secara bersama.

"Namun untuk tempe mungkin masih bisa ditemukan dipasaran sedikit, karena produksi tempe perlu waktu tiga hari. Jadi tidak bisa mendadak seperti tahu,” jelas Ojang.

Solihin, pedagang tahu di Pasar Badak Pandeglang, mengatakan, tahu tempe di pasaran bakal menjelang tahun baru, juga para pedagang di semua wilayah.

"Bener, mulai Jumat pastinya tahu tidak ada kiriman dari produsen. Kalau besok mungkin masih ada sedikit," tutupnya. [ars]


from RMOLBanten.com https://ift.tt/38195mB
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tempe Tahu Ancam Mogok Produksi"

Posting Komentar