Kilas Balik 2020

RMOLBANTEN Naskah Kilas Balik 2020 ini saya tulis pada tanggal 31 Desember 2020 sambil mencoba mengingat apa saja yang telah terjadi pada tahun 2020. Yang pasti dapat dijamin saya tidak keliru ingat adalah bahwa tahun 2020 diawali dengan tanggal 1 Januari 2020.

Seingat saya pula pada naskah pertama tahun 2020 saya sempat meramal bahwa akan terjadi sebuah hari dengan tanggal bersifat palindrom yaitu tanggal 2 Februari 2020 yang juga bisa ditulis sebagai 02/02/2020 yang apabila dibaca dari kiri ke kanan mau pun sebaliknya dari kanan ke kiri tetap bertahan pada 02022020.

Pada naskah tertanggal 1 Januari 2020 itu pula saya menulis ramalan bahwa sebaiknya kita berhati-hati menghadapi tahun 2020 sebab jika empat angka tahun 2020 dijumlahkan yaitu 2+0+2+0 maka hasilnya = 4, yang bagi masyarakat China dan Jepang merupakan angka sial !

Dan terbukti, meski saya bukan tukang ramal ternyata tahun 2020 merupakan tahun sial bagi umat manusia di planet bumi akibat prahara pandemi virus Corona.

Industri pariwisata dengan segenap industri pendukungnya mulai dari hotel, restoran, pemandu wisata, transportasi darat, laut dan udara mengalami masa terburuk. Mulai dari merugi sampai bangkrut, maka terpaksa banyak yang gulung tikar.

Namun tidak semua pihak sial, bahkan sebaliknya malah beruntung. Akibat malah berkembang secara dahsyat seperti industri farmasi dan industri alam maya yang memungkinkan umat manusia melakukan aneka kegiatan dengan teknologi telekomunikasi secara virtual.

Industri masker mengalami masa gemerlap gilang-gemilang yang dinikmati oleh para pengusaha rumah-tangga tanpa merek sampai penguasaha adibusana merek supramewah seperti Louis Vuitton dan Hermes.

Meski sedang diancam pagebluk Corona serta diprotes demo, pemerintah tetap maju tak gentar mewujudkan Omnibus Law. KPU juga tetap gigih menyelenggarakan Pilkada tanpa gentar risiko penularan akibat kerumunan.

Bahkan minimal ada dua menteri tidak ingin melewatkan kesempatan untuk korupsi, sementara rakyat sedang menderita akibat kehilangan sumber nafkah akibat pandemi Corona.

Ada pula 6 warga terbunuh di kilometer 50 jalan tol Cikampek-Jakarta. Akhirnya FPI resmi dibubarkan.

Dari Wuhan China diduga virus Corona mulai merajalela sebagai pagebluk global sehingga Vietnam menutup diri dari kunjungan turis, sementara Jepang terpaksa menunda Olimpiade sampai jadwal yang masih belum ditentukan.

Mungkin yang paling alergi terhadap tahun 2020 adalah Donald Trump yang sampai saat naskah ini ditulis belum kunjung bisa move on.

Trump belum bisa ikhlas legowo menerima kekalahan dirinya melawan Joe Biden pada Pilpres Amerika Serikat yang telah terselenggara pada awal November 2020, secara sial bagi Trump namun mujur bagi Biden. []
NASKAH Kilas Balik 2020 ini saya tulis pada tanggal 31 Desember 2020 sambil mencoba mengingat apa saja yang telah terjadi pada tahun 2020. Yang pasti dapat dijamin saya tidak keliru ingat adalah bahwa tahun 2020 diawali dengan tanggal 1 Januari 2020.

Seingat saya pula pada naskah pertama tahun 2020 saya sempat meramal bahwa akan terjadi sebuah hari dengan tanggal bersifat palindrom yaitu tanggal 2 Februari 2020 yang juga bisa ditulis sebagai 02/02/2020 yang apabila dibaca dari kiri ke kanan mau pun sebaliknya dari kanan ke kiri tetap bertahan pada 02022020.

Pada naskah tertanggal 1 Januari 2020 itu pula saya menulis ramalan bahwa sebaiknya kita berhati-hati menghadapi tahun 2020 sebab jika empat angka tahun 2020 dijumlahkan yaitu 2+0+2+0 maka hasilnya = 4, yang bagi masyarakat China dan Jepang merupakan angka sial !

Dan terbukti, meski saya bukan tukang ramal ternyata tahun 2020 merupakan tahun sial bagi umat manusia di planet bumi akibat prahara pandemi virus Corona.

Industri pariwisata dengan segenap industri pendukungnya mulai dari hotel, restoran, pemandu wisata, transportasi darat, laut dan udara mengalami masa terburuk. Mulai dari merugi sampai bangkrut, maka terpaksa banyak yang gulung tikar.

Namun tidak semua pihak sial, bahkan sebaliknya malah beruntung. Akibat malah berkembang secara dahsyat seperti industri farmasi dan industri alam maya yang memungkinkan umat manusia melakukan aneka kegiatan dengan teknologi telekomunikasi secara virtual.

Industri masker mengalami masa gemerlap gilang-gemilang yang dinikmati oleh para pengusaha rumah-tangga tanpa merek sampai penguasaha adibusana merek supramewah seperti Louis Vuitton dan Hermes.

Meski sedang diancam pagebluk Corona serta diprotes demo, pemerintah tetap maju tak gentar mewujudkan Omnibus Law. KPU juga tetap gigih menyelenggarakan Pilkada tanpa gentar risiko penularan akibat kerumunan.

Bahkan minimal ada dua menteri tidak ingin melewatkan kesempatan untuk korupsi, sementara rakyat sedang menderita akibat kehilangan sumber nafkah akibat pandemi Corona.

Ada pula 6 warga terbunuh di kilometer 50 jalan tol Cikampek-Jakarta. Akhirnya FPI resmi dibubarkan.

Dari Wuhan China diduga virus Corona mulai merajalela sebagai pagebluk global sehingga Vietnam menutup diri dari kunjungan turis, sementara Jepang terpaksa menunda Olimpiade sampai jadwal yang masih belum ditentukan.

Mungkin yang paling alergi terhadap tahun 2020 adalah Donald Trump yang sampai saat naskah ini ditulis belum kunjung bisa move on.

Trump belum bisa ikhlas legowo menerima kekalahan dirinya melawan Joe Biden pada Pilpres Amerika Serikat yang telah terselenggara pada awal November 2020, secara sial bagi Trump namun mujur bagi Biden. [dzk]


from RMOLBanten.com https://ift.tt/3hwbYid
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kilas Balik 2020"

Posting Komentar