Sentilan Dedi Mulyadi Ke Abu Janda: Influencer Yang Banyak Aksi Kurang Isi
RMOLBANTEN Pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda kerap melontarkan pernyataan kontroversial. Tingkahnya itu menjadi tanda minimnya gagasan dan intelektualitas yang dimiliki influencer.
Demikian ditegaskan anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Dedi Mulyadi menyikapi pernyataan Abu Janda yang rasis kepada Natalius Pigai dan melukai umat Islam.
Mantan Bupati Purwakarta ini ini menyebut fenomena Abu Janda adalah salah satu masalah intelektualitas influencer.
Dedi menilai, Abu Janda termasuk pesohor yang banyak aksi, namun minim referensi.
"Abu Janda adalah problem minimnya gagasan kaum influencer. Banyak aksi kurang isi. Banyak aksi kurang referensi," terang Dedi dalam keterangan tertulis, Minggu (31/1).
Anggota Komisi IV DPR RI menjelaskan, Abu Janda selalu muncul dengan pakaian tradisional Jawa. Namun cara bicara dan tindak tanduknya tidak mewakili budaya Jawa.
"Saya malah bertanya, sebenarnya dia ini mewakili siapa. Kalau mewakili kaum tradisi, tradisi mana yang dia kembangkan. Kalau mewakili kaum nahdliyin dia nyantri di mana dan kitab apa yang dia sukai. Kalau bicara tentang pluralisme, nasionalisme, maka dilarang untuk bersikap rasialisme," katanya.
Dedi mengatakan, negeri ini membutuhkan orang-orang yang memiliki karya nyata dan sikap keteladanan yang memadai.
Hanya dengan kedua sifat itulah, kata Dedi, masyarakat bisa membangun Indonesia yang majemuk ini secara baik.
Menurutnya, berbagai tindakan yang membuka ruang perdebatan tanpa dasar hanya akan melahirkan konflik yang tak berkesudahan.
"Saatnya menata negeri ini dengan baik. Demokrasi harus diisi oleh orang-orang cerdas," demikian Dedi Mulyadi. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3tevzZV
via gqrds
Demikian ditegaskan anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Dedi Mulyadi menyikapi pernyataan Abu Janda yang rasis kepada Natalius Pigai dan melukai umat Islam.
Mantan Bupati Purwakarta ini ini menyebut fenomena Abu Janda adalah salah satu masalah intelektualitas influencer.
Dedi menilai, Abu Janda termasuk pesohor yang banyak aksi, namun minim referensi.
"Abu Janda adalah problem minimnya gagasan kaum influencer. Banyak aksi kurang isi. Banyak aksi kurang referensi," terang Dedi dalam keterangan tertulis, Minggu (31/1).
Anggota Komisi IV DPR RI menjelaskan, Abu Janda selalu muncul dengan pakaian tradisional Jawa. Namun cara bicara dan tindak tanduknya tidak mewakili budaya Jawa.
"Saya malah bertanya, sebenarnya dia ini mewakili siapa. Kalau mewakili kaum tradisi, tradisi mana yang dia kembangkan. Kalau mewakili kaum nahdliyin dia nyantri di mana dan kitab apa yang dia sukai. Kalau bicara tentang pluralisme, nasionalisme, maka dilarang untuk bersikap rasialisme," katanya.
Dedi mengatakan, negeri ini membutuhkan orang-orang yang memiliki karya nyata dan sikap keteladanan yang memadai.
Hanya dengan kedua sifat itulah, kata Dedi, masyarakat bisa membangun Indonesia yang majemuk ini secara baik.
Menurutnya, berbagai tindakan yang membuka ruang perdebatan tanpa dasar hanya akan melahirkan konflik yang tak berkesudahan.
"Saatnya menata negeri ini dengan baik. Demokrasi harus diisi oleh orang-orang cerdas," demikian Dedi Mulyadi. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3tevzZV
via gqrds
0 Response to "Sentilan Dedi Mulyadi Ke Abu Janda: Influencer Yang Banyak Aksi Kurang Isi"
Posting Komentar